Date:

Share:

Pilihan Seseorang dalam Menghadapi Ujian

Related Articles

Manusia selama hidup di dunia tidak akan pernah lepas dari ujian. Ujian baik secara lahir maupun batin akan selalu menyertai kehidupan seorang manusia. Bahkan tidak ada satu orang dengan kekayaan, kemuliaan, atau kelebihan apapun dapat menjamin dirinya mampu lepas dari jeratan ujian.

Namun, bukan berarti seseorang hanya pasrah mendapati dirinya berada dalam suatu ujian. Akan tetapi justru ia sendirilah yang berhak untuk menentukan jalan apa yang akan ia ambil untuk menghadapi ujian tersebut. Karena sebenarnya ujian sesulit apapun yang dihadapi oleh seseorang, ia pasti akan menemui jalan keluar dari jalan tersebut.

“Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya.” Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah, ayat 286.

Kembali kepada Allah merupakan cara terbaik seseorang dalam menghadapi ujian.

Namun yang menjadi pertanyaannya, dalam keadaan apa ia keluar dari jalan tersebut? Apakah ia keluar dari ujian tersebut dalam keadaan mulia? Atau justru ia menjadi hina setelah ujian tersebut?

Adapun jawaban tersebut akan kembali kepada pribadi masing-masing. Barangsiapa yang dihadapkan dengan pertanyaan tersebut maka ia jugalah yang berhak memutuskan jawaban apa yang akan ia berikan.

Ujian adalah takdir Allah dan pilihan Allah untuk kita. Allah Maha Tahu tentang apa saja yang menimpa kita, karena itu merupakan kebijaksanaan sekaligus Rahmat Allah. Bahkan Allah mencintai kita kalau kita sabar dan ridho. Keluhan, penyesalan dan putus asa atas ujian tidak akan dapat mengubah takdir Allah, bahkan hanya akan mempersulit keadaan yang ada.

Berusahalah dalam menyelesaikan suatu ujian, karena Allah tidak memberi ujian melainkan sesuai batas kemampuan hambanya.

Maka sudah selayaknya kita sebagai hamba untuk kembali kepada Allah sebagai Tuhan yang telah memberikan kita ujian tersebut. Perbanyaklah do’a untuk memohon ampunan serta pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seraya tetap berusaha keluar dari permasalahan yang ada dengan sebaik-baiknya usaha.

Dan jauhkanlah diri dari sifat-sifat negatif ketika sedang diuji. Kurangilah mengeluh, mengumpat, atau lebih buruk lagi jika kita kabur dari ujian tersebut. Sesungguhnya sifat-sifat tersebut hanya akan memperburuk keadaan dan justru berujung kepada kehinaan diri kita sendiri. Naudzu Billahi Min Dzalik.

(Artikel: Mahadi, Foto: Rayza, Irfan, Review: Riza Ashari).

Artikel Terkait:

Ujian Tulis Gelombang 1 Siswa Akhir KMI Telah Dimulai

Kultum Ramadhan: Ujian Menjadi Sosok Pemimpin

Ujian Tulis Awal Tahun : “Bil Imtihaani Yukromul Mar’u au Yuhaanu”

Popular Articles