Date:

Share:

Menanamkan Jiwa Kesabaran dan Keikhlasan

Related Articles

Kuliah Shubuh pada hari Selasa, 18 Ramadhan 1443 H/19 April 2022 di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) disampaikan oleh Al-Ustadz H. Taufiqurrahman, S.Ag.. Pada kuliah shubuh ini, beliau menyampaikan materi yang berkenaan tentang kesabaran dan keikhlasan.

 

Pada awal kuliah, beliau membesarkan hati jamaah kuliah shubuh yang hampir seluruhnya merupakan siswa kelas 6 baru Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyyah,

“Ini adalah titik awal dan permulaan sebagai kelas 6. Kalau sudah sampai titik ini, berarti sudah ada kesabaran, dan keikhlasan dalam diri kalian.” Ungkap beliau dalam kuliahnya.

 

Al-Ustadz Taufiqurrahman kemudian menjelaskan bahwa, kesabaran dan keikhlasan merupakan dua hal yang saling terhubung, jika tidak ada keduanya dalam diri kita, maka akan timbul emosi, baik berupa emosi jiwa maupun emosi perilaku.

“Antara sabar dan ikhlas harus saling berkaitan dan berhubungan kapan pun dan di mana pun. Jika terlepas salah satu di antara keduanya dari diri kita, maka akan timbul emosi jiwa dan perilaku.”

 

Lebih lanjut mengenai kesabaran, beliau menyampaikan bahwa, Allah Subhanahu wa ta’ala akan memberi ganjaran kemuliaan kepada hamba-Nya yang sabar dalam menghadapi ujian-ujian kehidupan.

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, kesabaran itu terbagi menjadi 3, yaitu;

  1. Sabar dalam menerima keadaan dari Allah Subhanahu wa ta’ala
  2. Sabar dalam menghindari kemaksiatan
  3. Sabar dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

 

Adapun mengenai keikhlasan, menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali, ikhlas adalah prinsip yang didasari oleh niat. Niat yang dimaksud di sini adalah ketetapan hati dalam melaksanakan segala sesuatu hanya untuk mengharap ridho Allah Subhanahu wa ta’ala. Hakikat keikhlasan adalah kemurnian hati dari segala kotoran-kotoran dan penyakit hati. Maka, boleh jadi amal perbuatan kita di bulan suci Ramadhan ini akan sia-sia jika kita tidak ikhlas dalam menjalaninya. Naudzubillahi min dzalik.

“Mari kita menjalankan bulan suci Ramadhan ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menggapai ridho Allah Subhanahu wa ta’ala.” Pesan Al-Ustadz Taufiqurrahman di akhir kuliahnya. Alif/Rizqon

 

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh Al-Ustadz H. Taufiqurrahman, S.Ag. di masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor.

 

Baca Juga:

Menyucikan Diri Dengan Berpuasa

Mulia Dengan Alquran

Kemuliaan Bulan Ramadhan

Popular Articles