Date:

Share:

Mudaarasatu-l-Quran; Bagian dari Ibadah

Related Articles

Kuliah Shubuh pada hari Sabtu, 8 Ramadhan 1443 H/9 April 2022 M di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor, pada kesempatan pagi ini diisi oleh Al-Ustadz H. Nazeeh M. Subari, Lc. Beliau memulai kuliahnya dengan ulasan ulang sedikit terkait apa yang telah disampaikan pada kuliah-kuliah sebelumnya tentang kemuliaan bulan Ramadhan ini. Apa yang akan beliau sampaikan pada kuliah kali ini bertemakan mudaarasatu-l-quran.

Bulan Ramadhan ini, terang beliau, selain dipenuhi oleh kemuliaan-kemuliaan yang tidak akan didapat di bulan lain, juga merupakan bulan diturunkannya Alquran, dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 Allah ta’ala berfirman yang artinya:

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil)…” (QS. Al-Baqarah : 185)

Dari ayat inilah, umat islam selalu bergembira dalam menyambut bulan Ramadhan, mengapa? Karena di dalamnya diturunkan Alquran yang menjadikan bulan ini mulia. Bagaimana umat islam mengungkapkan kegembiraan mereka? Dengan banyak bersedekah, beribadah, berbuat baik kepada sesama, dan juga talabul-‘ilmi.

Mengingat bulan Ramadhan ini ialah bulan diturunkannya Alquran, maka beliau menyampaikan bahwa Ramadhan ini juga merupakan bulan mudaarasatu-l-quran. Apa itu mudaarasah? Ialah al-qiraa’ah (membaca) dan ad-diraasah (mempelajari). Sehingga jika kata mudaarasah ini dikaitkan dengan kata Alquran, maka maksudnya adalah qiraa’atu-l-quran wa diraasatuhu (Membaca alquran dan mempelajarinya).

Qiraa’atu-l-quran artinya adalah membacanya siang dan malam, yang mana ini termasuk ibadah bagi seorang muslim. Kemudian diraasatu-l-quran maksudnya adalah mempelajarinya dengan urutan; membacanya, menghafalnya, memahaminya, untuk setelahnya men-tadabbur-i dan mengamalkannya. Berangkat dari penjabaran yang beliau sampaikan seperti tersebut di atas, mudaarasatu-l-quran dapat dikategorikan sebagai talabu-l-‘ilmi (Menuntut ilmu).

Talabu-l-‘ilmi di sini juga merupakan bagian dari ibadah, kenapa demikian? Karena ibadah itu adalah segala amalan yang dapat mendekatkan diri seorang muslim kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Dan sebagaimana yang diketahui, di dalam talabu-l-‘ilmi, seseorang berusaha dan berjibaku dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Dan hal ini, beliau menambahkan, kembali kepada niat orang itu tadi.

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala telah memuliakan bulan Ramadhan ini dengan diturunkannya Alquran. Maka, di akhir ceramah beliau menyampaikan, sudah sepatutnya bagi umat islam agar dapat memanfaatkan momen yang mulia ini sebagai mudaarasatu-l-quran sebagaimana yang telah beliau jelaskan tersebut di atas, agar kita sebagai umat islam tidak termasuk di dalam hamba-hambaNya yang kufur terhadap nikmatNya. Na’udzubillah.Abdurrahman

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh Al-Ustadz H. Nazeeh M. Subari, Lc. di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor

 

Related Articles:

Ramadhan; Momentum Peningkatan Diri

Dimensi Ketakwaan dan Pemanfaatannya di Bulan Ramadhan

Rukun Syukur; Bekal untuk Menyambut Hari Esok

Popular Articles