Date:

Share:

Bersyukur dan Memaksimalkan Diri di Akhir Ramadhan

Related Articles

Kuliah Shubuh pada hari Selasa, 25 Ramadhan 1443 H/26 April 2022 M di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor diisi oleh, Al-Ustadz Sabar S, Ag.. Dalam kuliahnya, beliau menjelaskan materi yang berkenaan tentang pentingnya bersyukur dan memaksimalkan diri di penghujung bulan Ramadhan.

 

Di awal kuliah, Al-Ustadz Sabar mengingatkan bahwasanya bulan Ramadhan adalah madrasah kubro atau tempat pembelajaran yang besar, tempat untuk belajar bersabar, bersyukur dan tidak serakah. Tempat untuk belajar ketetapan dan ketabahan. Bulan suci ini juga mengajarkan seorang muslim untuk selalu tawadhu’ atau rendah hati dan juga pembelajaran bagi jiwa empati bukan hanya saja simpati. Rasa empati adalah di mana perasaan seseorang bisa mengikuti perasaan orang lain.

 

Momentum bulan suci ini juga harus kita jadikan sebagai waktu untuk bersyukur dan beristighfar. Terkadang seorang muslim sering terjebak kepada suatu keinginan padahal yang dibutuhkan hanya sebuah kebutuhan. Setelah bersyukur dan beristighfar, perlu juga amal sholih dan ibadah lain untuk menuju gelar ketakwaan. Tidak cukup dengan amalan-amalan saja tapi juga harus didasari dengan pondasi iman yang kuat. Dan orang yang beriman serta beramal sholih balasan baginya di sisi Allah adalah Surga Firdaus.

 

Mencapai hikmah-hikmah bulan suci ini juga sangatlah tidak mudah. Maka bulan ini adalah waktu yang tepat untuk memantaskan diri untuk beribadah semaksimal mungkin. Dalam sisa waktu bulan Ramadhan ini seorang muslim juga harus memperbanyak intropeksi dengan sebanyak-banyaknya.

 

Di  penghujung yang sudah tersisa lima hari ini, beliau juga menasehati para jama’ah agar memaksimalkan penuh untuk beribadah dengan beranggapan bisa jadi ini  bulan Ramadhan yang terakhir bagi setiap kepala dari seorang muslim. Bahkan Rasulullah juga pernah berharap agar setiap bulan dalam satu tahun disamakan dengan bulan Ramadhan. Karena hanya dalam bulan Ramadhan lah pahala dilipatgandakan, setan dibelenggu, pintu surga terbuka dan pintu neraka tertutup.

Di akhir  kuliah, beliau mengingatkan kembali bahwa letak dan posisi kesyukuran bukanlah diakhir dari perbuatan seorang muslim melainkan awal mula perbuatan seorang muslim haruslah dimulai dengan sebuah kesyukuran.

 

“ليس الشكر هو النهاية بل الشكر هو البداية”

 

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh Al-Ustadz H. Sabar S, Ag. di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor. Rizqon

 

Baca Juga:

Memaksimalkan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan

Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan

Meningkatkan Iman di Bulan Suci Ramadhan

Keutamaan Puasa dan Malam Lailatu-l-Qadr

Popular Articles