Date:

Share:

Kuliah Subuh: Fenoma-Fenoma Yang Dijelaskan Di Dalam Al-Qur’an

Related Articles

Sabtu, 5 Ramadhan 1442 H/17 April 2021, usai shalat Shubuh di Masjid Jami’ PMDG diadakan kuliah Shubuh. Kuliah Shubuh kali ini disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A, beliau menyampaikan tentang fenomena-fenomena yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Berikut ringkasan beberapa poin kuliah yang disampaikan oleh beliau:

 

  • Fenomena-fenomena yang terjadi sekitar Al-Qur’an:
  1. Ternyata anak-anak di belahan bumi ini ada daerah, ada suatu wilayah pada masa tertentu matahari tidak terbenam, bagaimana itu? Jadi matahari itu terus sepertinya mau terbenam tetapi terbit lagi, jadi untuk membedakan antara pagi dan sore itu tidak jelas. Dan ternyata ini sudah di jelaskan di dalam Al-Qur’an.

 

(Q.S. Al-Kahfi:89-90)ثُمَّ اَتْبَعَ سَبَبًا,حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلٰى قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَلْ لَّهُمْ مِّنْ دُوْنِهَا سِتْرًا ۙ

 

  • Di sini timbullah pertanyaan, Siapa yang memberitahu nabi Muhammad dengan keadaan seperti itu? Wilayahnya jauh dari negara Arab tapi nabi Muhammad ada yang memberitahu, yang memberi tahu zat Yang Maha Tahu.

 

  • Yang penting bukan itu, mereka itu berpuasa, kita berpuasa 12 jam lah kalau mereka puasa beberapa jam, sahur dan buka menjadi 1 waktu. Bahkan suatu ketika ulama arab ingin membantu mereka berpuasa dengan benar, tetapi utusan dari mereka justru berpidato dengan menyayat hati.

 

  • “Bapak bapak yang kami cintai dan kami sayangi karena semuanya sudah menyayangi kami dan membicarakan kami bagaimana kami berpuasa. Sebetulnya kami tidak terlalu repot dan terlalu kesulitan untuk menjalankan puasa dan sudah kami jalankan sejak nenek moyang kami dulu dan kami tidak apa-apa.

 

  • Bayangkan sangat menyayat sekali sambutannya, karena memang puasa itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar percaya pada Allah, mereka-mereka yang beriman dan percaya pada Allah niscaya tidak akan mendapatkan masalah justru akan mendapatkan manfaat pada diri manusia baik pada rohani atau jasmani. Karena jelas:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

 

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al- Baqarah 2:183.)

 

  • Disini letaknya karena beriman menjalankan apa saja, orang lain merasa itu sulit kalau misalkan orang yang sudah tua melihat kalian di sini mereka merasa heran, sudah berpuasa kok masih saja berolahraga dan bekerja, tetapi kita yang di sini justru malah baik-baik saja.

 

  • Tapi ternyata beliau-beliau yang puasanya segitu justru malah tidak cukup 30 hari. Ingin menambah puasa 6 hari (pada bulan Syawwal), atau bahkan ditambah sepanjang tahun; satu hari berpuasa dan satu hari tidak (atau dinamakan puasa Daud).
  • Itu karena beriman kepada Allah, beriman kepada Al-Qur’an, dan mereka membaca ayat Al-Qur’an itu tadi, mereka sangat bangga sekali ternyata kita yang berada di dalam sini tertulis di dalam agama Islam.

 

  • Kita yang berpuasa 12 jam saja sahurnya banyak bahkan sampai 2 piring, minumnya pun juga banyak lah mereka berpuasa itu bahkan sampai 22 jam atau bisa lebih, ini kalau misalkan orang sudah dekat dengan Al-Qur’an semua itu akan sangat ringan.

 

  1. Dulu ketika 90-an, banyak media menuliskan tentang kemampuan anak SD untuk menerima informasi/merekam informasi. Singkatnya semua alur itu sama, yaitu anak SD itu jangan dibebani macam-macam, pelajaran anak SD saja sudah banyak maka jangan di bebani lebih dari itu.

 

  • Di sini masih belum terlihat, terlihat ketika itu lembaga pendidikkan Al-Qur’an mulai menjamur, kemudian muncul metode yang lain. Kalau di Gontor metodenya lebih lama lagi, dulu itu metodenya membaca huruf arab tetapi dijawa-kan. Dan ternyata sekarang ada aplikasi belajar Al-Quran dengan sistem jam-jaman.

 

  • Beliau berkata seperti itu dengan maksud polos, tetapi padahal maksudnya anak-anak SD itu agar tidak dibebani membaca huruf hijaiyah, ada di balai desa, di masjid semua ini menjamur, fenomena ini kalau kita ini dari keberkahan Al-Qur’an.

 

  • Ini dia orang yang ingin menghambat pembelajaran Al-Qur’an itu tidak berhasil, bahkan di tempat lain ada suatu wilayah mengeluarkan Perda (peraturan Daerah) daerah, perda ini ingin membutakan huruf Al-Qur’an, akhirnya Perda ini di batalkan, insyaallah tidak berhasil karena Al-Qur’an sudah di jaga oleh Allah SWT.

 

  • Kenapa tidak berhasil, anak SD hafal 30 juz, kemudian tamat SD ilmu SD dilahap, ternyata mereka tidak tahu siapa yang dilawan. Inilah I’jazul Al-Qur’an. Al-Qur’an sedang menunjukkan tanda-tandanya itu semua dari Allah SWT.

 

  • Dan ternyata sekian banyak usaha untuk membuat Al-Qur’an itu tidak disukai, tidak disenangi, itu sudah banyak usaha-usaha itu.

 

  • Dulu ketika tahun 60-an saya tinggal di kampung-kampung terjadi fenoma lagi, di sana itu baca Al-Qur’an itu tidak fasih, itu dulu. Suatu ketika ada seorang bapak-bapak meruqiyah, mengobati anaknya yang panas dengan bacaan seperti itu, sembuh. Padahal tidak fasih. Inilah Al-Qur’an menunjukkan tanda-tanda yang lain, kali ini Al-Qur’an bisa digunakan untuk mengobati.

 

  1. Ada fenomena-fenomena yang sekarang ini tidak bisa dipungkiri, orang pintar setingkat profesor, doktor-doktor, dan banyak para ahli lainnya. Satu persatu mereka masuk Islam karena Al-Qur’an.

 

  • Ada seorang ilmuan dari Perancis, itu sangat terkesan sekali dengan salah satu ayat di dalam Al-Qur’an:

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

Artinya: “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (Q.S. Yunus ayat 92.)

 

  • Ini cerita tentang Firaun, bahwa Allah berfirman “kali ini kami selamatkan jasadmu, untuk tanda bukti kebesaran ku dimasa masa yang akan datang”

 

  • Siapa yang memberitahu Muhammad akan hal ini, tentu saja Zat Yang Maha Tahu, apa yang terjadi, kebetulan ketika itu Mesir dijajah oleh Inggris, kalau penjajah ingin mengerut harta karun, ternyata di sana ada gunung keramat, kemudian di gali di sana ada lubang, ternyata di ruangan itu ada jebakan maka budak-budak disuruh masuk, kemudian jebakannya sudah habis mulai dibersihkan kembali.

 

  • Ternyata ada ruangan 2 kali lipat lebih besar dari ruangan ini, disitu tempat menaruh jasad Firaun, terdapat petinya didalamnya menyilangkan tangannya. Itu ditemukan. Kapan ditemukannya? Ternyata di temukannya 3000 tahun kemudian.

 

  • Mumi itu setelah dibawa ke museum ternyata ada jamur ingin diperbaiki dan diperiksa, kemudian dibawa ke Prancis, setelah dibawa ke Prancis disana diperiksa macam-macam salah satunya ada dukun-dukun takutnya ada jimatnya.

 

  • Tetapi yang namanya Moris Mogami, yang ditemukan ternyata ada zat garam yang ada di dalam tubuh Firaun itu, maka mereka yakin bahwa Firaun itu mati di laut, tetapi siapa yang memberitahukan nabi Muhammad tentang itu. Maka nabi Muhammad itu tidak bohong.

 

  • Ada fenomena yang lain lagi, ada ayat yang menjelaskan:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Q.S. Al-Hadid (52) ayat 25)

  • Jadi zat besi itu dulu bukan miliknya dunia, tapi zat besi ini didatangkan oleh Allah ke bumi ini, kemudian manusia bisa memanfaatkan. Film “Transformers“, mereka terinspirasi dari bacaan Al-Qur’an bahwa zat besi itu datang dari tempat yang lain bukan aslinya penduduk bumi tetapi Allah datangkan dari luar bumi. Akhirnya di kembangkan zat besi itu bisa berbicara, sama seperti handhphone kalian yang kecil itu besi berbicara dan merekam itu berasal dari bahan-bahan yang kecil kecil itu. DinulCahya

 

Related Articles

Kuliah Shubuh: Maknailah Kehidupan Untuk Perubahan!

Kuliah Shubuh: Berbuatlah Berdasarkan Ilmunya

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

Popular Articles