Date:

Share:

Upacara HUT RI ke-76; Pesantren dan Nasionalisme Mustahil Terpisahkan

Related Articles

KARANGBANYU – Cinta tanah air adalah jiwa yang mengalir dalam diri tiap anak negeri, termasuk santri. Salah satu partisipan kemerdekaan bangsa ini adalah para santri, Kiai, dan pesantren. Cukup dominan mereka memperjuangkan kemerdekaan, sehingga pesantren dan nasionalisme merupakan dua unsur yang tak terpisahkan.

Selasa (17/8) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 3 menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Sebanyak 76 santriwati pilihan, berpadu dalam barisan pasukan pengibar bendera, dengan penuh khidmat mengibarkan sang merah putih di langit Widodaren. Beriring lagu Indonesia Raya, seluruh santri dan guru bersikap siap dan memberi hormat saat bendera mulai menapak tiap jengkal tiangnya.

Adalah Dr. H. M. Badrun Syahir, M.A., Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 3 bertindak sebagai inspektur upacara. Di atas panggung kehormatan beliau berorasi bahwa, akidah, jati diri dan identitas santri yang berupa iman, Islam, ihsan, panca jiwa dan panca jangka adalah harga mati. Seluruh perkara itu harus dipertaruhkan, diperjuangkan sampai mati syahid.

Setelah upacara berlangsung santriwati menampilkan beberapa atraksi kesenian dan keterampilan, di antaranya kesenianrebana, senam massal, atraksi pramuka, tarian nusantara, dan tarian internasional. Tasyha

Popular Articles