Date:

Share:

Seminar Motivasi : Dari Gontor Menebar Manfaat Meginspirasi Dunia

Related Articles

Meraih mimpi adalah mutlak menjadi fitrah seluruh manusia. Keinginan untuk mempunyai cita-cita yang tinggi dan besar tentu telah dibibitkan dalam diri setiap individu, bahkan ketika perlakuan dan pikiran seseorang masih begitu hijau. Dengan mimpi seseorang akan lebih terpacu untuk menatap masa depan dan menerawang apa yang ingin diciptakan, sehingga bersinyalir untuk memberikan pengaruh baik bagi kesehariannya dan hal-hal yang berhubungan dengan apapun sebelum ia bertindak.

Al-Ustadz Ibrahim Malik dalam life planning dan leadership sharing
Al-Ustadz Ibrahim Malik dalam life planning dan leadership sharing

Adalah Seminar Motivasi dengan judul besar Course of Sholarship—yang berarti Kursus Kebeasiswaan. Diadakan oleh Dewan Mahasiswi (DEMA) Universitas Darussalam Devisi Mantingan Gontor Putri Kampus 2 berletak di Aula Gedung Beirut dan diikuti oleh seluruh mahasiswi-guru Gontor Putri Kampus 2. Acara yang bertajuk pada hal leadership dan life planning ini mengundang Al-Ustadz Ibrahim Malik sebagai pembicara.

“Masa-masa hidup di Gontor adalah masa-masa yang membutuhkan keputusan kuat yang akan menghasilkan perubahan besar untuk kehidupan kedepan” begitu yang diucapkan oleh Al-Ustadz Ibrahim dalam seminarnya Sabtu (7/10) lalu.

Peraih beasiswa Australian Awards Scholarship ini  mengujar bahwa segala hal musti ditata sebaik mungkin, “Di Gontor segala hal sudar auto-pilot,  artinya semua sudah ada yang mengingatkan dan sudah ada yang mengarahkan. Tinggal bagaiaman kita sebagai santriwati mengerjakannya” ujarnya. Gontor telah memfasilitasi seluruh santri dan santriwatinya untuk berjalan di jalan yang benar, tinggal bagaimana seseorang berjalan baik di jalan yang sudah disediakan tersebut. Hal itu pula yang menjadi kaca perbandingan atas penerapan time table dan to-do-list kehidupan. Bila di Gontor seseorang sudah terbiasa dengan kesehariannya yang sudah tertata rapih—sehingga tidak menyiakan sedetik pun waktunya maka sebagai gontorian kita harus menerapkan ketertiban tersebut—seperti apa yang sudah dijalani di Gontor.

“Sebagai manusia, jangan pernah underestimate dengan kemampuan seseorang” begitu katanya. Artinya, sebagai manusia harus diterapkan sikap rendah hati. Jangan sampai kebesaran itu membuat manusia merasa besar. Lalu bagaimana seseorang dapat memenangkan dunia yang besar ini?

4 hal yang utama untuk menjadikan seseorang dapat mengalahkan dunia yang besar adalah Communication, Multidisciplinary knowledge, Network, dan Consistancy. Komunikasi yang kuat sangat penting bagi mereka yang ingin menggenggam dunia. Berkomunikasi dengan siapapun akan menambah wawasan seseorang untuk lebih mengenal dunia. Yang kedua adalah Pendidikan dan Penerapan yang Disiplin, artinya dalam pencarian ilmu maka membutuhkan kedisiplinan. Penerapannyapun membutuhkan kedisiplinan, “Apalagi kita lulusan Gontor. Kan sayang kalo begitu keluar, kita melepaskan kedisiplinan belajar yang sudah melekat dalam keseharian kita” ujar Al-Ustadz Ibahim Malik renyah. Yang ketiga adalah Network, artinya jaringan sosial—baik dunia nyata ataupun dunia maya. “Hal tersebut juga kita butuhkan untuk menanbah wawasan kita. Wawasan dalam arti yang sesungguhnya. Bukan wawasan yang lain”  ujarnya lagi. Yang terakhir dan yang terpenting yakni Konsistensi. Seseorang harus konsisten dalam melakukan segala sesuatu, apalagi dalam urusan menggapai mimpi. Tanpa mendirikan konsistensi dalam diri maka tidak aka nada hasil yang dapat diraih.

Foto bersama seluruh mahasiswi guru selepas Seminar
Foto bersama seluruh mahasiswi guru selepas Seminar

Alumni yang pernah menginjakkan kakinya di 5 benua dalam 1 tahun ini menegaskan, bahwa kemauan menjadi hal utama. Sebagai seorang gontorian, kemampuan bisa jadi sudah tercapai. Tinggal kemauan seseorang untuk menjalani. Tinggal mau-tidaknya seseorang untuk bergerak. “Saya paling senang dengan mahfudzat kelas 4; inni ro’aitu wuquufa-l-maa’I yufsiduhu. In saala tooba wa in lam yajri lam yatib. Aku melihat air yang diam merusak. Jika ia mengalir maka akan baik, dan bila tidak maka akan rusak berkarak” begitu ujarnya. Begitulah pendidikan yang ditanamkan Gontor untuk seluruh santri dan santriwatinya. Pendidikan untuk terus bergerak dan menggerakkan, bukan diam dan merusak. Inna fii-l-harokati barakah. Karena dalam gerakan, akan ada berkah yang mengikutinya.

Berkah itulah yang akan menyongsong seseorang menuju kesuksesan. Karena segala hal yang terjadi di dunia ini bukanlah suatu kebetulan, tapi hasil dari gerakan tersebut. Dalam sharing kisah yang membawa Al-Ustadz Ibrahim Malik dapat terbang ke negri jiran, Mesir, Tokyo, Amsterdam, hingga Makkah Al-Mukarramah, ia menegaskan “Semua itu hanya masalah waktu. Kamu mau mengetahui hal pahit atau tidak, itu masalah waktu. Pada akhirnya semua orang akan merasakan hal pahit masing-masing, yang membuat berbeda adalah bagaiamana Allah menyampaiakannya kepada kita. Kapan dan dimana. Hanya itu yang membuat hal seakan berbeda”

 

Noorajavi

Popular Articles