Date:

Share:

Seminar Fotografi : Sejarah yang Perlu Diabadikan

Related Articles

Tepat pada pukul 05.00 pagi, Aula Beirut Gontor Putri Kampus 2 mulai dipenuhi oleh mahasiswi guru.  Seminar Fotografi bersama pria kelahiran Lamongan, 3 Oktober 1967 menjadi salah satu ladang baru untuk menimba ilmu. Pria yang tak asing lagi bagi warga negara Indonesia, pun asaatidz dan ustadzat Gontor Putri Kampus 2. Beliau adalah Al-Ustadz Achmad Nuril Mahyuddin, peraih Love & Care Award  2014, seorang motivator nasional, serta aktivis masyarakat.

Al-Ustadz Achmad Nuril dalam penyampaian teori fotografi
Al-Ustadz Achmad Nuril dalam penyampaian teori fotografi

Seminar yang diadakan pada 20 Oktober 2017 ini bertemakan “Documentary Photography Choaching and Clinic“. Diadakan guna menambah wawasan para mahasiswi guru dalam bidang kesenian khususnya dalam ranah fotografi. Dimana di dalamnya, memberikan bekal kemampuan teknik dan artistik yang cukup bagi peserta supaya siap dalam memotret berbagai kondisi dengan baik dan dapat mendokumentasikannya dalam sejarah  hidup.

Sesi pertama, Al-Ustadz Nuril menyampaikan teori memotret, baik dalam segi background, teknik memegang  kamera, dan langkah  pengambilannya. Berbagai hasil dokumentasi beliau perlihatkan kepada para peserta, diantaranya foto hasil karyanya yang mendapatkan penghargaan. Beliau pun menunjukkan fotografi dokumenter yang darinya membuahkan harga yang tak terhingga.

Percobaan lapangan dalam salah satu sesi di Seminar Fotografi
Percobaan lapangan dalam salah satu sesi di Seminar Fotografi

Seminar kali ini terasa sangat berbeda dengan seminar-seminar sebelumnya, karena pada seminar kali ini panitia memberi kesempatan pada peserta lewat percobaan lapangan dengan berkeliling sekitar pondok guna mencari objek foto yang manis dan layak untuk dijadikan background dalam percobaan  para mahasiswi. Adapun objek pertama yang terpilih adalah gerbang Gontor Putri Kampus 2 dan disusul dengan objek selanjutnya yaitu  bangunan Kairo.

Pada sesi terakhir, Al Ustadz Nuril menyampaikan evaluasi dari hasil karya para peserta sehingga para peserta dapat membenahi apa apa yang kurang dari potret yang ia ambil. Seminar ini menyampaikan pesan pada peserta untuk tidak menjadi hamba kufur dan mendorong mahasiswi guru untuk selalu bersyukur pada Sang Maha Kuasa dengan berbagai keindahan alam yang tiada tara. Karena segala hal perlu dijaga. Karena segala hal adalah sejarah yang perlu diabadikan.

 

ERWIN

Popular Articles