Serambi Gedung Damaskus—Langit pagi masih berembun. Cahaya matahari pun belum tampak. Namun seluruh santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 sudah sibuk dengan aktifitas paginya. Ahad (12/11) seluruh cabang Pondok Modern Darussalam Gontor dengan serempak mengadakan Ujian Tulis Awal Tahun Periode 1437/1438.
Dalam Pembukaan Ujian Tulis ini, Al-Ustadz K.H. Umar Said Wijaya, S.Ag. selaku Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 mengantarkan beberapa kalimat untuk seluruh santriwati Gontor Putri Kampus 2 tentang bagaimana menyikapi ujian yang akan dihadapi—yang mana malam hari sebelumnya sudah disampaiakan oleh Bapak Wakil Direktur Kulliyatul Muallimat Al-Islamiyah, Al-Ustadz K.H. Muhammad Fauzi, M.Ud.
Ujian adalah hal yang sakral. Kalimat itu terus ditegaskan pada seluruh santriwati Darussalam. “Yang diuji dalam ujian bukan hanya ilmu yang sudah dipelajari, tapi ujian juga menguji akhlaq”, begitu yang disampaikan oleh Al-Ustadz Umar Said dalam pidatonya. Gontor menginginkan santri dan santriwatinya teruji dalam segi ilmu pun akhlaq. Ujian yang tenang, bukan gaduh. Ujian yang taat, bukan penuh kecurangan. Gontor memang menerapkan hal yang berbeda—berbeda dan jarang ditemukan di sekolah luar. Hal itu yakni kejujuran. Kejujuran yang ditanamkan ke dalam santri-santriwatinya, kejujuran yang ditanamkan ke dalam ustadz-ustadzahnya, kejujuran yang ditanamkan ke seluruh ekosistem Gontor.
Kejujuran itulah yang akan memuai keberkahan. Berkah yang subur, bagai pohon yang menghasilkan oksigen bagi ozon kehidupan. Begitu pula yang diinginkan Gontor untuk seluruh ekosistem di Pondok Modern.
Maka, sebagai santriwati dan siapapun yang hidup di dalam ruang lingkup Gontor, alangkah baiknya untuk terus menjaga ozon keberkahan yang sudah lama ditanamkan oleh para pendiri dan pejuang di masa lalu. Dengan begitu maka ozon yang melingkupi lingkup Gontor tidak akan berlubang pun punah.
NOORAJAVI
