Date:

Share:

Dialog 5 Besar Calon Ketua OPPM

Related Articles

GONTOR PUTRI 1Al-ma’hadu la yanamu abadan, pondok tidak pernah ‘tidur’ ataupun berhenti dari segala aktivitasnya. Semua kegiatan  bergerak dinamis sesuai waktu yang telah ditentukan. Tidak ada kata ‘kosong’ dalam beraktivitas, layaknya semboyan yang sering kita dengar, ar-roohatu fii tabaaduli-l-a’mal.

Seperti halnya pada hari Selasa silam, tanggal 24 Desember 2019, diadakan sebuah acara khusus untuk kelas 5, yaitu acara ‘Dialog 5 Besar Calon Ketua OPPM’. Acara ini adalah salah satu rentetan acara pergantian pengurus OPPM dan Koordinator  lama ke baru. Dalam acara ini, 5 kandidat kelas 5 yang terpilih harus berorasi di depan seluruh asatidz, ustaadzat dan kelas 5 tentang bagaimana proker-proker jangka panjang yang akan dilakukan ketika menjadi Ketua OPPM.

Sebelum orasi tersebut, sudah terkumpul beberapa kandidat kelas 5 yang terpilih oleh anggota konsulat, dan juga yang dipilih dari musyawarah antara wali kelas dan guru-guru senior. Kemudian dari seluruh kandidat kelas 5, setiap individu wajib memilih dua nama dari setiap 5 konsulat (Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, dan Sumalia) yang dikiranya layak menjadi Ketua OPPM. Setelah 10 nama terpilih, kembali setiap individu baik kelas 5, ustaadzat, dan asatidz harus memilih 2 nama yang akan menjadi kandidat 5 besar calon Ketua OPPM.

Kelima santri yang terpilih adalah:

  1. Nur Afifah Setio    5H       Jawa Tengah
  2. Norma Aulia          5B        Jawa Tengah
  3. Mila Sofa                5B        Jawa Timur
  4. Rizka Rahmi          5D        Sumatera
  5. Wildah Rahmah    5B        Jawa Barat
Sambutan Bapak Pengasuh

Masing-masing kandidat telah menampilkan orasi mereka yang terbaik dengan berbagai proker-proker jangka panjang yang berbeda. Di penghujung acara, Bapak Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I mengatakan:

“Dengan kapasitas santri sebanyak 3.800 orang, pondok yang begitu luasnya, dan kedisiplinan serta peraturan-peraturan yang harus ditetapkan, seharusnya yang memegang atau yang menjadi pengurus organisasi itu adalah ustaadzah. Tetapi, kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anakku kelas 5 untuk belajar. Belajar bagaimana mengemban amanah dan tanggungjawab pondok, bagaimana cara mengurus suatu organisasi. Dengan syarat, semua harus mau belajar dan meningkatkan diri.”

khairan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles