Date:

Share:

Upacara Peringatan HUT RI ke-71: Berawal Dari Gontor, Kita Mendidik Bangsa Indonesia

Related Articles

1 MANTINGAN – Bulan Agustus merupakan salah satu bulan istimewa dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada bulan itu, bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai hasil perjuangan melawan kolonialisme di tanah air. Maka pada bulan Agustus tepatnya setiap tanggal 17, seluruh bangsa Indonesia di tanah air serempak memperingati dan meramaikan hari bersejarah tersebut, yaitu hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.

2 Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan upacara peringatan HUT RI ke-71 tersebut pada hari Rabu (17/08/2016) pagi bertempat di lapangan hijau Gontor Putri Kampus 1, yang diikuti oleh sejumlah 3523 santriwati dan 475 dewan guru.

Acara yang dipimpin oleh bapak wakil pengasuh Gontor Putri Kampus 1 yaitu Al Ustadz. KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I berlangsung dengan khidmat dan diiringi oleh antuisme para peserta. Dalam pidatonya, beliau berpesan bahwasanya kemerdekaan adalah anugerah dan kesyukuran yang tidak bisa diperoleh secara cuma-cuma, melainkan menuntut pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan syuhada’. Bersyukur karena Indonesia sudah 71 tahun merdeka, tetapi jangan lengah. Karena perjuangan dan cita-cita untuk mensejahterahkan Indonesia belumlah tuntas.

4Para santri diharuskan tahu dan paham sejarah, sebab mayoritas para pejuang dan syuhada’ yang memerdekakan bangsa Indonesia adalah para santri dan kyai. Diantaranya Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Sentot Ali Basyah dan Kyai Mojo adalah sebagian contoh kecil dari para pejuang yang pernah menjadi santri. Bahkan dalam perjuangannya banyak dari para pejuang tersebut berjubah dan bersorban. Filosofinya adalah kain kafan yang dijadikan sorban. Bahwasannya kapanpun syahid di jalan Allah, maka siap dikafani dengan kain yang menjadi sorban tersebut. Maka sejak dahulu para santri dan kyai mempunyai peran besar dalam membuktikan cintanya dengan berjuang dan melawan penjajah di tanah air, bahkan ditakuti. Ketika Indonesia sudah merdeka, perjuangan berikutnya diestafetkan kepada kaum nasionalis dan para santri dan kyai kembali untuk menghidupkan kembali pesantren dan mengembangkannya ke seluruh tanah air. Oleh karena itu, saatnya santri memegang kendali kembali dan menyelamatkan Indonesia. Maka, Gontor mengisi kemerdekaan dengan pendidikan yang baik agar paham dan mencintai tanah air serta mendidik generasi untuk bisa memajukan dan merealisasikan cita-cita Indonesia. Mendidik seorang puteri, berarti mendidik sebuah generasi. Berawal dari Gontor, kita mendidik bangsa Indonesia. Fadhillah.R.

Popular Articles