Date:

Share:

Ujian Tingkatkan Miliu Belajar Santriwati

Related Articles

MANTINGAN-Usai menjalani ujian lisan, santriwati kelas 1-5 Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) kembali menghadapi ujian tulis awal tahun ajaran 1436-1437 H.  Ujian ini resmi dimulai dengan diadakannya upacara pembukaan ujian tulis awal tahun yang diikuti seluruh santriwati pada Ahad (6/12/15) lalu di lapangan merah Gedung Kuwait. Upacara ini  berlangsung pada pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Dalam upacara ini, Bapak Direktur KMI Gontor Putri 1, Al-Ustadz K.H. Fairuz Subakir Ahmad, M.A berpesan, “Perbaharui niatmu, karena ujian ini semata-mata untuk ibadah”.

IMG_8534Peserta ujian tulis kali ini sebanyak 2898 santriwati yang diawasi oleh 350 guru dan 148 pengawas dari siswi kelas 6. Bertempat di 12 gedung dengan total 73 ruang kelas di Gontor Putri kampus 1. Masa ujian tulis berlangsung selama 14 hari dengan 11 hari ujian dan 3 hari jeda disela harinya. Pelajaran yang diujikan sebanyak 21 pelajaran bagi kelas 1, 17 pelajaran bagi kelas 1 Intensif, 25 pelajaran bagi kelas 2, 29 pelajaran bagi kelas 3&4, 27 pelajaran bagi kelas 3 Intensif, dan 30 pelajaran bagi kelas 5. Bagi santriwati yang berasal dari luar negeri terdapat 15 pelajaran untuk kelas 1 Khusus dan 16 pelajaran bagi santriwati kelas 1 Intensif Khusus. Adapun peserta yang sakit akan mengikuti ujian di Balai Kesehatan Santriwati dan Masyarakat (BKSM) dengan tetap diawasi oleh guru dan pengawas kelas 6.

Angkatan kelas 6 selaku panitia ujian dipagi hari, mereka juga menghadapi try out untuk persiapan ujian awal tahun kelas 6. Try out kelas 6 berlangsung setiap malam selama 5 hari mulai Ahad (6/12/15) hingga Kamis (10/12/15). Dengan suasana belajar yang kondusif, panitia ujian inti yang terdiri dari beberapa dewan guru tidak lupa untuk terus mengimbangi miliu belajar dengan menggaungkan berbagai motivasi dalam menghadapi ujian dan pengawasan belajar setiap malam.IMG_8667

Pada masa ujian, santriwati diharapkan dapat memaksimalkan potensi pembelajaran dan pemahaman mereka terhadap apa saja yang telah dipelajari di kelas maupun di luar kelas.  “Al’aalimu hayyun wa in kaana mayyitan, wal jaahilu mayyitun wa in kaana hayyan” jelas Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri 1, Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I pada saat upacara pembukaan ujian tulis. Bahwa Allah mewajibkan kita untuk belajar, karena orang yang berilmu akan terus hidup dengan ilmunya yang dimanfaatkan oleh masyarakat, meskipun ia sudah meninggal dunia. Tapi orang bodoh layaknya orang mati yang meski hidup tidak dapat memberi manfaat.  Maka hal ini sesuai dengan pendidikan Gontor yang berprinsip bahwa ujian untuk belajar dan menjadi “aalim” dan bukan hanya belajar untuk ujian. –Kholifah

Popular Articles