Date:

Share:

Ujian di Gontor Syai’un ‘Adziim

Related Articles

Untuk kemajuan lembaga pendidikan ini, Gontor Putri 1 tentu perlu mengadakan evaluasi dalam proses pendidikannya, salah satunya dengan ujian. Meskipun ujian dilakukan secara rutin setiap semester, tidak berarti itu hanya sekedar rutinitas, ujian di Gontor memiliki maksud dan tujuan, manfaat dan nilai-nilai filosofis yang menjadikannya ‘adziim. Al-imtihanu syai’un ‘adziimun. Ia tidak hanya menguji yang diuji (mumtahan) tetapi juga yang menguji (mumtahin), tidak hanya peserta ujian tetapi juga panitianya. Ujian di Gontor tidak hanya memberi manfaat bagi lembaga pendidikan, tetapi juga santri dan guru-guru.

Mantingan (18/10) Gontor Putri Kampus 1 mengadakan ujian lisan yang diikuti oleh seluruh santriwati kelas 1 sampai 5. Pada ujian ini terdapat tiga materi inti yang diujikan, yaitu Bahasa Arab (yang mencakup materi muthola’ah, nahwu, shorof, balaghoh, mahfudzat, mufrodat dan tarjamah), Bahasa Inggris (yang mencakup materi english lesson, grammar, vocabularies dan translation) dan Al-Qur’an (yang mencakup qiroatul Qur’an, tajwid, ibadah qouliyah, ibadah amaliyah, juz ‘ammah dan doa sehari-hari). Ujian ini berlangsung selama 9 hari; mulai tanggal 18 hingga 28 Oktober 2018. Dilaksanakan oleh puluhan kelompok penguji yang terdiri guru-guru dan santriwati kelas 6.

Ujian di Gontor merupakan sesuatu yang ‘adzim,  tidak boleh disepelehkan, maka dari itu mulai dari persiapan hingga pelaksanaanya dilakukan sebaik mungkin. Adapun persiapan sebelum pengadaan ujian lisan ini adalah sebagai berikut.

  1. Pengarahan oleh bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I dan Wakil Direktur KMI Al-Ustadz KH. Fairuz Subakir Ahmad, M.A. Pengarahan ini diperuntukkan bagi panitia, penguji maupun piket, sanriwati kelas 6 maupun guru-guru pada setiap bagian. Pengarahan ini mencakup segala aspek, mulai dari aspek teoritis filosofis tentang ujian sampai pada praktek pelaksanaannya.
  2. Penulisan i’dad atau rancangan soal-soal yang akan diajukan setiap penguji, soal-soal tersebut harus ditulis dengan konstruk yang benar dan diklasifikasikan menurut tingkat kesulitan dan dipastikan sesuai dengan batas-batas materi sesuai silabus dalam waktu yang telah ditentukan.
  3. Koreksi i’dad atau Tankihu-l-i’dad bagi semua penguji. Kegiatan ini diadakan oleh panitia untuk memastikan kesiapan para penguji, mulai dari tulisan, pengklaisifikasian tingkat kesulitan soal dan juga penguasaan materi.

Sedangkan dalam pelaksanaan ujian lisan, semua aspek ditingkatkan untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dan juga agar dapat tercapai maksud dan tujuan diadakannya ujian ini. Adapun aspek tersebut adalah pengoptimalan belajar malam, pengadaan evaluasi bagi penguji dan panitia pada hari keempat, pengontrolan santriwati pada waktu-waktu belajar, dsb. Pearl.

Popular Articles