Date:

Share:

Tingkatkan Kualitas Kepenulisan Santriwati Lewat Seminar Pers dan Jurnalistik

Related Articles

Ustadz Taufiq Affandy mengisi seminar sesi ke 2
Ustadz Taufiq Affandy mengisi seminar sesi ke 2

Gontor Putri Kampus 1- Pada hari Jum’at (22/12/17), bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan kembali mengadakan seminar pers dan jurnalistik. Seminar ini bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan bakat santriwati dalam hal kepenulisan. Seminar ini telah diikuti  orang yang terdiri atas para santriwati dan dewan guru. Seminar ini diadakan sebanyak 3 sesi pertemuan. Pada sesi pertama, telah hadir penulis sekaligus wartawan internasional, Al-Ustadz Ahmad Fuadi, mengisi seminar motivasi kepenulisan. Beliau menuturkan bahwa kecintaan beliau akan dunia tulis menulis dimulai sejak beliau menyantri di Gontor. “Saya merasa saat ini saya menjadi Aladdin, karena saya menulis. Saya seperti sedang berada di atas karpet terbang,”tutur beliau dalam seminarnya. Beliau juga menuturkan kesuksesan beliau dalam penulisan trilogi Negeri 5 Menara hingga pengangkatan salah satu novelnya menjadi film. Beliau berpesan agar santriwati yang ada disini mampu meningkatkan kualitas tulisannya, sehingga suatu saat nanti akan hadir ‘Negeri 5 Menara’ versi pondok putri.

Ustadz Ahmad Suharto mengisi seminar sesi ke 3
Ustadz Ahmad Suharto mengisi seminar sesi ke 3

Keesokan harinya, pada hari Sabtu (23/12/17), Al-Ustadz Taufiq Affandi mengisi seminar pada sesi kedua. Beliau membahas bagaimana sebuah tulisan dapat menjadi senjata yang ampuh dalam mempengaruhi seluruh manusia yang membacanya. Beliau mengatakan bahwa di dalam suatu keterbatasan dan batasanlah kreatifitas itu akan muncul dengan sendirinya. Lalu, dilanjutkan pada malam hari, sesi ketiga diisi oleh Al-Ustadz KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I.. “Para Trimurti adalah penulis-penulis yang hebat. Sampai sekarang kita masih memanfaatkan buku-buku yang ditulis oleh KH. Imam Zarkasyi,” tutur beliau. Beliau membahas mengenai kegiatan tulis menulis yang ada di Gontor. Dan juga beliau bercerita hal-hal yang mengenai pers dan jurnalistik, serta mengenai buku-buku yang telah beliau hasilkan. ‘Merubah yang nisbi menjadi bernilai abadi’ adalah motto beliau dalam menulis setiap bukunya. Sehingga, diharapkan para peserta dapat menulis, baik tulisan formal maupun non formal, dengan baik serta menghasilkan karya-karya yang dapat menginspirasi bagi yang  membacanya.Fayra

Popular Articles