Date:

Share:

Tingkatkan Kemampuan Sastra dan Bahasa Santri Melalui Fathul Kutub

Related Articles

Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah memiliki banyak program disetiap tahunnya, satu diantaranya yang terkenal dan eksis di kalangan santri adalah Fathul Kutub. Setiap santriwati akan menjalaninya dikala menduduki bangku kelas 5 dan kelas 6 karena telah menjadi Sunnah pondok, untuk mengikuti acara tersebut. Kali ini merupakan Fathul Kutub bagi santriwati kelas 5, melihat Fathul Kutub bagi santri kelas 6 telah dilaksanakan pada semester ganjil lalu. Acara ini dilaksanakan selama 5 hari terhitung mulai tanggal (22/12) Ahad pagi  yang dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh dan Bapak Wakil Direktur sampai dengan penutupan pada tanggal (26/12) Rabu siang yang dilaksanakan di Auditorium Gontor Putri Kampus 1.

Program ini sangatlah penting dan diperlukan bagi para santri kelas 5 sebagai persiapan dan pengenalan terhadap kitab-kitab klasik, karena tahun depan akan berjumpa kembali dengan acara ini sehingga mereka telah terlatih dan memahami tatacara pembahasan dan penyelesaian masalah pada program fathul kutub. Dan program ini menjadi kurikulum bagi pondok-pondok pesantren salaf di Indonesia.

Tidak hanya pada pondok-pondok salaf, Gontor pun mengajarkan fathul kutub turoots tetapi Gontor memiliki manhaj dan thoriqoh yang berbeda, pembahasan yang bersifat umum tetapi lebih kepada pembahasan kepada permasalahan khusus. Pada kesempatan ini, para santri diperkenalkan dan didekatkan pada kitab-kitab kuning atau buku klasik yang membahas tentang ilmu aqidah dan akhlah, ilmu hadits dan ilmu fiqh. Walaupun memiliki bentuk yang simpel tetapi ilmu yang dikandungnya bagaikan lumbung emas yang sangat berharga.

“قال بعض العلماء: “الدين ضياءُ القلوب وأما العلوم والمعارف نور للعقول

“Agama adalah pancaran hati sedangkan ilmu dan pengetahuan bagai cahaya yang menerangi akal pikiran”

Mengapa bisa demikian? Karena agama tanpa ilmu dan pengetahuan tidak akan bermanfaat, sedangkan ilmu tanpa agama bagaikan orang buta. Tidak hanya satu atau dua ilmu yang dapat kita petik dari kitab-kitab tersebut tetapi bermacam-macam ilmu, hingga ilmu ekonomi Islam pun dibahas di berbagai buku tersebut. Lebih dari delapan belas jilid buku menjelaskan tentang ekonomi Islam dan mustholahat nya. Kesungguhan dalam program ini sangat agung kehormatannya, sulit dilaksanakan tetapi mendapatkan barokah yang melimpah serta diberikan derajat yang tinggi InsyaAllah karena kita termasuk golongan orang-orang yang mencari ilmu (thoolibatu-l-‘ilmi).

Tidak hanya sampai disana, “sasaran dari acara ini adalah agar santri berkesempatan untuk mempraktekkan dan meningkatkan kemampuan sastra dan berbahasa para santri. Sehingga diharapkan dapat menjadi perantara demi mencapai tingkat berbahasa yang lebih baik. Karena kita sebagai santri Gontor, sebagaimana yang diajarkan ilmunya harus malakah”. Berikut yang disampaikan oleh Bapak Wakil Pengasuh.

Bapak Pimpinan Pondok GKesan pesan fathul kutub 5ontor pernah berkata “target yang ingin dicapai saat penguasaan ilmu di KMI bukan sekedar pernah mendengar, bukan sekedar pernah faham, bukan sekedar dia faham dan bisa menjawab ujian, tetapi setidaknya DIA FAHAM DAN MAMPU MEMAHAMKANNYA KEPADA ORANG LAIN.” Begitulah target yang harus dicapai setiap santri KMI pada masa pembelajarannya, jika belum dapat mencapainya berarti belum berhasil memahami pelajaran yang ia hadapi.

Sebagai muslim kita memiliki khazain ‘ilmiyyah (khizanah keilmuan Islam), walaupun buku tersebut sudah berabad-abad yang lalu tetapi masih tetap eksis, bernilai dan bermanfaat bagi kita semua hingga saat ini. Jangan sampai tertipu dengan cashing atau penampilannya, sepertinya sederhana dan murah tetapi ilmu yang dikandungnya sangatlah berharga dan bermanfaat.

Sebelum memulai acara inti diadakan pembekalan yang disampaikan oleh para Asatidz yang ahli pada bidang tersebut,  diantaranya Ilmu Fiqh oleh Al-Ustadz Wahyudi Bakri, LLM. MA., Ilmu Aqidah oleh Al-Ustadz DR. KH. Fairuz Subakir Ahmad, MA., Ilmu Hadits oleh Al-Ustadz Asif Trisnani, Lc. Dan tatacara penulisan disampaikan oleh Al-Ustadz Muhib Huda Muhammady, MA.

Acara berlanjut dengan pembahasan dari masing-masing kelompok, yang mana dari keseluruhan santriwati kelas 5 KMI Gontor Putri Kampus 1 berjumlah 581 santriwati dibagi menjadi 39 kelompok dan setiap kelompok yang berjumlahkan 15 sampai 16 santri dibagi kembali menjadi tiga regu, hingga masing-masing regu terdiri dari 5 sampai 6 santri.

Saat pembahasan berlangsung, masing-masing regu yang telah terbagi akan diberikan materi yang berbeda-beda sesuai dengan 3 materi yang telah disampaikan pada saat pembekalan hari lalu. Setelah masing-masing regu menemukan kitab yang menjadi maroji’ dari pembahasan, setiap regu berkewajiban untuk memahami pembahasan sehingga dapat merangkumnya dan menjelaskan di depan para anggota satu kelompok secara bergantian, dibawah bimbingan para musyrifin dan musurifat. Sesi ini berlangsung selama tiga hari dilanjutkan dengan kesan pesan, munaqosyah ‘ammah dan penutupan.

Sebelum acara resmi ditutup pada sesi penulisan kesan dan pesan, Bapak Wakil Pengasuh berpesan bahwa ini merupakan pelajaran yang sangat berharga, pengalaman yang sangat mahal dari penulisan intiba’at dapat dinilai standar kesuksesan suatu acara, pencapaian misi dan target darinya. Mulai dari awal pengarahan hingga akhir acara semoga dapat menjadi kesan dan menjadi pesan bagi para santri agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik, mendapatkan mutiara-mutiara yang berharga dan dapat suskes di kemudian kelak. Aamiin.

Popular Articles