Date:

Share:

Tampik Demokrasi Liberal, Gontor Terapkan Demokrasi Pendidikan dalam Pemilihan Utusan Konsulat

Related Articles

Mantingan – Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan Pemilihan Utusan Konsulat yang diadakan pada hari Sabtu (19/11/2022) silam. Kegiatan ini merupakan rentetan kegiatan sebelum diadakannya pergantian pengurus OPPM yang akan diadakan hari Kamis (31/11/2022) esok.

Pemilihan Utusan Konsulat merupakan salah satu penerapan demokrasi di dalam pondok yakni seluruh santriyah memiliki hak suara dalam pemilihan ketua OPPM. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengestafetkan amanah yang diemban oleh kelas 6 KMI sebagai pengurus OPPM kepada kelas 5.

Mengingat sangat pentingnya kegiatan ini, maka kegiatan belajar mengajarpun hanya sampai jam pelajaran kedua saja. Sementara pada jam pelajaran ketiga, kegiatan dilanjutkan dengan pesan dan nasehat untuk pemilihan utusan konsulat. Pemilihan utusan konsulat diadakan antarkonsulat di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh Panitia Pergantian Pengurus OPPM dan Koordinator (P3OK). Seluruh santriyah wajib memilih salah satu kelas 5 dari pengurus konsulat, dari suara itu setiap konsulat dapat memilih empat nama untuk bisa dijadikan utusan dari konsulat masing-masing dalam pemilihan ketua OPPM.

Turut hadir dalam acara tersebut Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag., Bapak Wakil Direktur Al-Ustadz H. Arif Irfanuddin, Lc., seluruh asatidz, ustadzat dan seluruh santriyah Darussalam. Kegiatan ini dibuka dengan pesan dan nasehat oleh Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag. dan  Al-Ustadz H. Arif Irfanuddin, Lc. yang dilanjutkan dengan do’a.

Dalam sambutannya, Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag. menyampaikan bahwa politik pondok bukan politik praktis, tetapi pondok menempuh jalur politik tertinggi yaitu politik pendidikan. Beliau juga menambahkan bahwa demokrasi yang dilaksanakan di pondok merupakan demokrasi pendidikan bukan demokasi liberal. “Pemilihan yang kita laksanakan di pondok kita ini adalah demokrasi, akan tetapi di dalam alam pendidikan. Kita tidak menganut demokrasi liberal, siapa yang mendapatkan suara terbanyak maka dia pasti akan menduduki jabatan. Suara rakyat suara Tuhan, kita tidak menganut Demokrasi Liberal, akan tetapi hasil pemungutan suara ini akan kita musyawarahkan bersama dewan asatidz dan ustadzat untuk menentukan siapa calon yang paling tepat guna memegang amanah sebagai pengurus OPPM dan Koordinator,” tegas Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag.

Dengan rahmat Allah, alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar ditambah lagi dengan antusiasme para santriyah dengan suasana demokrasi pendidikan yang terbentuk. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, dapat membentuk karakter kepemimpinan santriyah yang islami untuk kemudian berkiprah di masyarakat kelak.

(Berita: Adeyanti, Editor: Ghariza)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles