Date:

Share:

Pembukaan Pramuka & Pelepasan Peserta Perkemahan Kamis-Jum’at,”Siap Mewarnai Pramuka dengan Warna Islami”.

Related Articles

IMG_0012

MANTINGAN – Kamis siang, 14 Desember 2017. Usai liburan semester pertama, Kepramukaan di Gontor Putri Kampus 1 kembali diaktifkan dengan diadakannya pembukaan sekaligus pelepasan peserta perkemahan kamis-jum’at (PERKAJUM). Acara tersebut dilaksanakan di Auditorium Gontor Putri Kampus 1 dan dihadiri langsung oleh Wakil Pengasuh Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto dengan diikuti oleh seluruh santriwati, Mabigus, Mabisek, dan Mabikori. Pramuka resmi dibuka setelah dibacakannya surat keputusan oleh Anjum Pelangi sebagai Ketua Koordinator.

Sambutan Ustadz Suhat dalam Pembukaan Pramuka dan Pelepasan Peserta PErkemahan Kamis Jum'at Gelombang Pertama
Sambutan Ustadz Suharto

Dalam pidatonya, Ustadz Suharto menyampaikan bahwa dalam diri setiap santriwati sebenarnya memiliki potensi yang dahsyat yang bisa menjadikan santriwati multitalenta, bisa berbagai macam kecakapan ketrampilan, serta menjadi santriyah sittilkul. Dengan pramuka, santriwati menjadi anak-anak yang punya potensi yang besar. Perumpamaan tersebut seperti  biji kelengkeng,  “Biji kelengkeng itu kecil tetapi dalam biji yang kecil terdapat potensi-potensi yang luar biasa, unsur-unsur yang bisa menjadi akar, menjadi daun, menjadi ranting, menjadi buah, dan bisa menjadi pohon yang sangat besar. Tetapi untuk bisa menjadi pohon yang besar, tinggi, tumbuh, berbuah, lebat daunnya, biji tersebut harus dirawat, dipupuk, dijaga”, jelas Ustadz Suharto.

Kepramukaan di Gontor ada sejak sebelum berdirinya Gontor. Jadi pramuka berperan sangat besar dalam pendidikan di Gontor. Pramuka menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas dan potensi santriwati. Prinsip yang ada dalam pramuka, seperti satya dharma dan dhasa darma memiliki nilai-nilai ajaran yang universal, bisa diterima oleh masyarakat bahkan oleh semua pemeluk agama. Sehingga dalam mewujudkannya, santriwati harus bisa mewarnai pramuka dengan warna yang islami. Seperti syiar “KAMI PRAMUKA TAPI KAMI MUSLIMAH”, kita berpramuka, tapi kita tetap mempunyai shibgoh, jati diri. Acara berlangsung dengan lancar dan ditutup dengan do’a, yang dipimpin oleh Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto.Salsabila

Popular Articles