Date:

Share:

Santri Sangat Antusias Mengikuti Praktek Manasik Haji

Related Articles

Al-Ustadz Farishma Jiatrahman, S.H memberikan penjelasan praktek manasik haji

GONTOR KAMPUS 2- Kegiatan manasik haji merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya, karena termasuk kedalam salah satu kurikulum pembelajaran santri khususnya pada materi fiqih, yaitu bab haji yang diajarkan pada kelas 1, 1 intensif dan kelas 2 KMI dengan menggunakan bahasa arab.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang tata cara berhaji walaupun dilakukan dihalaman sekitar pondok saja, akan tetapi bangunan seperti Ka’bah, maqam ibrohim, tempat lempar jumroh dibuat mirip seperti bangunan-bangunan aslinya.
Kegiatan ini dibuka oleh Al-Ustadz H.Abdurrahim Sholeh , yang merupakan salah satu guru senior di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 pada hari Ahad (16/2). Setiap harinya ada 6 kelas yang saling bergiliran untuk melakukan kegiatan manasik haji ini, karena mereka harus saling bergantian menggunakan kain ihram yang harus dipakai saat kegiatan berlangsung.Adapun yang membimbing kegiatan ini adalah para pengajar fiqih mereka dan beberapa ustadz yang sudah melaksanakan haji, contohnya adalah Al-Ustadz Farisma Jiatrahman S.H yang pada tahun ini baru saja pulang berhaji.Sejak awal pembekalan kegiatan manasik haji ini, beliaulah yang paling banyak memberikan pelajaran maupun pengalaman selepas berhajinya, beliau merupakan salah satu guru yang sudah cukup senior dari guru-guru lain.Mulai dari hari pertama Senin, (17/2) kegiatan ini berlangsung hingga hari Rabu, (19/2) kegiatan ini berakhir, beliau jugalah yang banyak memberikan contoh pelaksanaanya dan lain-lain.
Kegiatan melempar jumroh ula, wushto maupun aqobah merupakan kegiatan yang paling mereka sukai dan atusiasi, sebab pada saat itu mereka disuruh untuk melemparkan batu krikil kecil ke tempat pelemparan jumroh.Yang terakhir harapannya semoga kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat, tidak hanya faham terhadap materi yang disampaikan didalam kelas saja tetapi juga bisa mempraktekkannya atau mengaplikasikannya secara langsung agar lebih mudah diingat dan senantiasa menjadi bekal dan pengalaman mereka, kelak pada saat haji sebenarnya, aamiin.(Aufar)

Popular Articles