Date:

Share:

Ujian Tulis Siswa Akhir KMI: Perjuangan Panjang Penentu Kelulusan

Related Articles

GONTOR—Ahad (14/2) merupakan hari permulaan dimana siswa akhir KMI Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dihadapkan pada salah satu ajang penentu kelulusan mereka. Bagaimana tidak? Mulai pada hari itu, ujian tulis akhir dalam masa pembelajaran mereka di pondok ini resmi dimulai. Dibuka langsung oleh Direktur KMI, K. H. Masyhudi Subari, M.A., bertempat di Gedung Olah Raga (GOR). Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Pimpinan PMDG berikut Wakil Direktur KMI, dan juga guru-guru senior, serta asatidz pembimbing kelas 6.

Bersamaan dengan dilantunkannya kalimat “basmalah”, beranjaklah 713 siswa kelas 6 menuju tempat ujian tulis mereka masing-masing yang telah ditentukan oleh Panitia Ujian Siswa Akhir KMI. Tempat ujian terbagi menjadi dua yaitu, Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) dan Gedung Olah Raga (GOR), dengan pembagian kelas sebagai berikut: kelas 6-B s. d. 6-G bertempat di BPPM, sedangkan 6-H s. d. 6-S bertempat di GOR.

Ujian tulis ini melibatkan seluruh wali kelas 6, asatidz pembimbing, serta guru-guru tahun ke-6 ke atas, dan beberapa asatidz senior yang berlaku sebagai pengawas ujian di masing-masing tempat yang telah ditentukan. Ujian panjang ini berakhir pada hari Rabu (3/3), ditutup dengan sujud syukur bersama Pimpinan Pondok, lalu foto bersama di depan Masjid Jami’ PMDG.

Berakhirnya masa kepengurusan siswa kelas 6 KMI dalam Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Koordinator Gerakan Pramuka, serta sektor-sektor Non OPPM dan Instansi diharapkan dapat membuat mereka lebih fokus dan serius dalam menjalani ujian ini.

          Tak ada kegiatan selain ibadah dan belajar,“Sebaik-baik teman duduk adalah buku”. Kata mutiara ini terbukti faedahnya dari keseharian para siswa kelas 6 yang tak pernah lepas dari buku; mandi, makan, dari pagi, siang, sore, bahkan sampai larut malam pun buku tak pernah absen dalam genggaman tangan mereka. Selain daripada itu, ibadah, do’a, dan dzikir tak henti-hentinya membanjiri lisan dan hati mereka, dengan keyakinan bahwasanya mereka hanyalah hamba Allah SWT yang hanya bisa berusaha dan berdo’a. Seperti halnya petuah Trimurti yang tak bosan-bosannya ditanamkan dalam diri mereka, “Usaha tanpa do’a berarti BOHONG, dan Do’a tanpa usaha berarti SOMBONG”.

Semoga dengan adanya ujian ini, santri-santri kelas 6 KMI 2021 Virtuous Generation dapat keluar sebagai alumni yang siap mental dan ilmunya untuk mewujudkan cita-cita Trimurti, yaitu menjadi Mundzirul Qoum yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi identitas Gontori. Amiin… #abdur91

Popular Articles