Date:

Share:

Mendidik Kehidupan Secara Utuh

Related Articles

Tuntunan dan tanggung jawab Islam terhadap pribadi, keluarga dan masyarakat berangkat dari rujukan Al-Qur’an dan As-Sunnah, sandaran terpenting dalam pembinaan dengan prioritas  tenaga yang dilatih profesional, idealisme teguh, penuh dedikasi, berjiwa kepesantrenan, agar tidak menjadi orang asing di negeri sendiri.

“Hanya orang-orang pentinglah yang tahu kepentingan”, demikianlah pijakan para kyai. Bila memikirkan masyarakat, pribadi akan mendapat; sebaliknya bila memikirkan pribadi, masyarakat belum tentu mendapat. Moral harus menentukan semua derap langkah yang dirancang dan juga mengikat pelaku-pelakunya sekaligus.

Kyai bukan hanya me-manage, teach dan lead secara spasial, parsial, melainkan secara total mendidik kehidupan secara utuh, dan melibatkan diri dengan konsekuen, lillah sekuat-kuatnya.

Kepedulian terhadap peningkatan manajemen mutlak dilakukan secara sadar dan aktif, meskipun terkadang harus terjun langsung, turut campur sebagai contoh keteladanan dengan segala resiko pengorbanan yang kebanyakan tidak tertulis. Pesantren tidak banyak mempertimbangkan untung rugi, tapi benar-salah, manfaat-madarat atas dasar halal haram. Menjadi prioritas utama adalah mengelola minat dan bakat serta kesejahteraan lahir-batin dengan bersandar pada jiwa kebersamaan.

Tidak semua sistem yang benar, baik, dan berlaku, serta berhasil dijalankan bahkan disepakati mayoritas umat manusia di dunia, diterima oleh manajemen pesantren. Untuk hal semacam ini pesantren dengan keunikannya tetap survive sampai akhir zaman. Pesantren dapat diproteksi dari intervensi pihak manapun.

 

KH. Hasan Abdullah Sahal

Diambil dari kata pengantar buku Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor karya

Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA.

9 Jumada Tsaniyah 1431

Popular Articles