Date:

Share:

Keikhlasan: Kunci Kesuksesan Gontor

Related Articles

Panca Jiwa pertama yang melandasi kehidupan di Pondok Modern Darussalam Gontor adalah jiwa keikhlasan. Di Gontor banyak hal tidak bisa diukur dengan uang, totalitas dalam berkhidmah, keikhlasan dalam menjalankan tugas semua lillah.

Secara bahasa Ikhlas berarti ketulusan hati, adapun pengertian Ikhlas secara singkat adalah motivasi batin kearah beribadah kepada Allah serta membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Jadi, bisa dipahami dari pengertian singkat diatas bahwa jiwa keikhlasan merupakan dorongan dari dalam diri kita untuk berbuat semata hanya karena Allah, tanpa mengharap balasan dari selain Allah dalam bentuk apapun, baik berupa pujian, pengakuan, atau materi. Semua yang kita lalukan semata hanya mengharap Ridho Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 162:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لالِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An’am : 162)

Ayat diatas merupakan perintah dari Allah SWT untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa mengharap balasan atau imbalan kepada selain Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. KIta mengerjakan segala hal, sekecil apapun itu hanya untuk Allah SWT.

Semua lini di Gontor memegang teguh nilai dari Panca Jiwa tertinggi ini, mulai dari Kyai, Guru, Santri, hingga para Anshor. Trimurti pendiri Gontor sudah sejak zaman dahulu mewariskan keteladanan dari sifat luhur tersebut,  Trimurti mengikhlaskan tanah warisan untuk diwakafkan kepada umat dengan penuh keikhlasan.

Nilai keikhlasan inilah yang hingga kini membawa Gontor menjadi salah satu tujuan utama dalam menimba ilmu dan pendidikan. Guru di Gontor Ikhlas mendidik, mengajar, mengawasi, mengarahkan, serta mengevaluasi santri tanpa sedikitpun mengharap imbalan dari apa yang mereka berikan. Santri juga ikhlas dalam belajar, menerima segala ilmu dan pendidikan. Santri dan Guru tinggal bersama dalam satu lingkungan saling bahu membahu untuk bersama membantu pondok tanpa mengharap balasan selain Ke-Ridhoan Allah SWT.

Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe, begitulah slogan dari Trimurti pendiri pondok tentang keikhlasan, maknanya adalah aktif dan rajin kerja tanpa mengharapkan balasan ataupun pujian, bebas kepentingan. Ini gambaran untuk orang yang ikhlas berbuat untuk kemajuan pondok. Suasana pendidikan seperti ini yang sulit dicari di lembaga pendidikan lain, sangat sulit kita menemukan lembaga yang dimana guru mengajar dengan totalitas tanpa mendapat imbalan.

Suatu saat ada rombongan alumni dari luar negeri bertamu kepada KH. Hasan Abdullah Sahal dengan maksud ingin mendirikan lembaga pendidikan seperti Gontor di negara mereka, namun KH. Hasan Abdullah Sahal menjawab bahwa mendirikan pondok serupa Gontor disana itu mustahil, ada beberapa faktor yang mendasari pendapat beliau, salah satunya adalah karena sangat sulit mencari guru yang mau ikhlas mengajar tanpa diberi imbalan.

Oleh : Alif Ahsanuddin

Editor : Muhammad Taufiq Affandi, M.Sc., dan Riza Ashari, M.Pd.

 

Related Articles :

Panca Jiwa

Panca Jiwa : Landasan Kehidupan Pondok Pesantren

Popular Articles