Date:

Share:

Silatnas Alumni Gontor Putri di Jakarta Sukses

Related Articles

JAKARTA–Silaturahim Nasional (Silatnas) Alumni Pondok Modern Gontor Putri yang digelar pada hari Sabtu (31/1) kemarin berlangsung sukses. Panitia dari alumni Gontor Putri yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Jakarta berhasil membuat acara begitu meriah dan penuh kesan. Selain itu, acara yang bertempat di Aula Buya Hamka, Jakarta Selatan, ini sungguh memuaskan para alumni yang hadir karena seluruh tamu undangan tidak ada yang berhalangan mengikuti acara.

Kebersamaan Alumni Gontor Putri dalam Silatnas di Jakarta
Kebersamaan Alumni Gontor Putri dalam Silatnas di Jakarta

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. dan K.H. Hasan Abdullah Sahal, beserta para Wakil Pengasuh Gontor Putri hadir lengkap bersama anggota keluarga masing-masing. Saat ini, Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki tujuh cabang Gontor Putri. Para Wakil Pengasuh yang diamanati Pimpinan Pondok mengelola ketujuh Gontor Putri itu adalah H. Ahmad Suharto, M.Pd.I. (Gontor Putri 1), H. Suwarno TM, S.Ag. (Gontor Putri 2), H. Saepul Anwar, S.Ag. (Gontor Putri 3), Nur Wahyuddin, S.Ag. (Gontor Putri 4), Drs. H. Hamim Syuhada (Gontor Putri 5), H. Abdul Fattah, S.Th.I. (Gontor Putri 6), dan Drs. H. Ma’ruf Chumaidi (Gontor Putri 7). Mereka semua hadir memenuhi undangan panitia disertai istri dan anak-anak.

Panitia juga menghadirkan Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A. yang pernah mengasuh Gontor Putri 1 bertahun-tahun lamanya, serta H. M. Hudaya, Lc., M.Ag. yang juga telah lama mengasuh Gontor Putri 3 sebelum digantikan Wakil Pengasuh saat ini. Tak hanya itu, panitia juga mengundang Bu Sutadji yang dahulu berjuang bersama suami, K.H. Sutadji Tajuddin, M.A., merintis dan mengasuh Gontor Putri sejak awal berdirinya. Hingga akhirnya, sang suami berpulang ke rahmatullah pada Jum’at pagi, 12 Maret 2010 silam. Jasa beliau membesarkan Gontor Putri sungguh tak terlupakan sampai kapanpun.

Acara bertemakan “Gontor Putri Vaganza: Sharing, Caring, and Networking” itu juga dihadiri Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A. Mewakili anggota Badan Wakaf, Prof. Dr. K.H. M. Din Syamsuddin juga turut hadir bersama Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. Pak Din sendiri merupakan alumni Gontor angkatan 1975 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ke-14 sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-6. Sementara Pak Akrim pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IKPM periode sebelumnya.

Perwakilan dari PP-IKPM juga bersedia datang melengkapi tamu undangan yang hadir. Mereka adalah H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag., Ketua Umum PP-IKPM periode 2014–2019, bersama H. Muhammad Badrun, M.A. dan Drs. H. Rif‘at Husnul Ma‘afi, M.Ag. sebagai Ketua I dan Ketua II PP-IKPM. Turut hadir H. M. Adib Fuadi Nuriz, M.A., M.Phil. selaku Sekretaris PP-IKPM.

Kemeriahan Silatnas ini sangat terasa dengan berbagai rentetan acara yang digelar panitia di dalamnya, seperti fashion show kids, Gontor Putri charity, talkshow, bazar, Gontor Putri singing all stars, dan kegiatan donor darah. Tapi, selain menyambung silaturahim antaralumni Gontor Putri, acara inti dari Silatnas ini adalah tauṣiyah atau pesan dan nasihat dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Tauṣiyah Ustadz Syukri
Tauṣiyah Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.

Sebelum mendengarkan tauṣiyah dari Pimpinan Pondok yang ditunggu-tunggu para peserta Silatnas dari berbagai daerah itu, panitia mengawali acara dengan “Make Up and Hijab Tutorial”. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembukaan dan pembacaan Al-Qur’an. Setelah itu, para peserta Silatnas menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Hymne Oh Pondokku”. Saat lagu “Hymne Oh Pondokku” berkumandang, suasana Aula Buya Hamka dipenuhi keharuan yang mendalam. Para peserta tidak kuasa menahan air mata mengenang pondok yang telah mendidik dan membesarkan mereka mejadi wanita-wanita salihah, apalagi ketika itu mereka disuguhi foto-foto kenangan selama di pondok. Rindu. Itulah kata yang mungkin bisa menggambarkan betapa eratnya hubungan mereka dengan Gontor Putri tercinta.

Usai “Hymne Oh Pondokku”, diadakanlah dialog atau talkshow setelah sambutan dari Ketua Umum IKPM Cabang Jakarta dan Ketua Umum PP-IKPM. Acara dialog ini menghadirkan Ninik Ni‘maturrahmaniyyah, seorang trainer dan pegiat parenting, bersama salah satu alumni Gontor Putri yang kini menjabat sebagai diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Thailand di Kota Bangkok, yaitu Elizabeth Diana.

Selanjutnya, acara tauṣiyah yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sebelum Pimpinan Pondok, tauṣiyah pertama kali disampaikan oleh Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A., Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A., dan Prof. Dr. K.H. M. Din Syamsuddin. Barulah setelah itu tauṣiyah dari Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. Walaupun masih dalam kondisi sakit, beliau tetap bersemangat memberi sambutan. Suara beliau memang terdengar lirih, bahkan hampir tak kedengaran. Tapi, itu tidak mengurangi kegigihan beliau menyampaikan tauṣiyah untuk mendidik anak-anaknya. Di akhir tauṣiyah, beliau bertakbir, diikuti seluruh peserta Silatnas. Takbir itu menggema memenuhi aula disertai tetesan air mata para alumni yang berdoa tulus di dalam hati untuk kesembuhan beliau, agar bisa mendidik mereka kembali dan memimpin pondok seperti sedia kala.

K.H. Hasan Abdullah Sahal Bernasihat
Tausiyah K.H. Hasan Abdullah Sahal

Terakhir, tauṣiyah disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal. Dengan gaya khasnya, Ustadz Hasan menyampaikan pesan dan nasihat penuh hikmah, memberi renungan kepada segenap peserta yang hadir. Beliau mengajak bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang begitu besar berupa kemajuan Gontor hingga saat ini. “Kalaulah Trimurti dibangkitkan dan melihat perkembangan pondok serta kemajuan cucu-cucunya, pasti mereka akan bercucuran air mata bahagia, melihat apa yang telah mereka wariskan sejauh ini,” kata beliau.

Pesan dan nasihat yang disampaikan benar-benar menggetarkan jiwa. Tauṣiyah demi tauṣiyah itu merasuk ke dalam dada, terpatri di dalam hati berwujud ikrar untuk terus bergerak membina umat, demi terwujudnya kejayaan Islam sesuai cita-cita Gontor, cita-cita Trimurti.*elk

Popular Articles