Date:

Share:

Dua Dekade Meretas Peradaban, Reuni Akbar 698 Sukses Terlaksana

Related Articles

Reuni Akbar 698 Meretas Peradaban, Menyongsong Kebersamaan, Menuju Masa Depan Gemilang 3 DARUSSALAM – Setelah hampir 2 dekade melanglang buana, berjuang dan berkiprah di tengah-tengah masyarakat, pada Jum’at (21/2) pagi, segenap alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tahun 1998 mengadakan Pertemuan Reuni Akbar dengan Pimpinan Pondok, Ketua-ketua Lembaga dan Dewan Guru, yang dilangsungkan di Aula Wisma Darussalam. “Apa yang kami lihat, kami dengar, kami rasakan selama kami nyantri, ketika kami alumni dan mulai berjuang di masyarakat, memang benar adalah pendidikan bagi kami.” Ujar Ustadz Popriyanto saat memberikan sambutan selaku wakil dari panitia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 180 alumni dari jumlah total 211 alumni PMDG pada tahun 1998. Ketua PP-IKPM, H. Ismail Budi Prasetyo, S.Ag. turut memberikan sambutannya, “Tanggung jawab keberlangsungan hidup pondok juga ada di pundak antum semuanya. Maka kiprah antum di masyarakat akan berpengaruh dalam penyebaran nilai-nilai Gontor.” Jelas beliau.

Setelah sekitar setengah jam acara berjalan, Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal, berkesempatan menyampaikan nasihatnya kepada segenap hadirin. “Pengurus-pengurusmu, guru-gurumu itu adalah bapak, dan Pondokmu ini adalah ibu. Kasih sayang ibu itu melebihi bapak. Kamu dikandung sekian tahun di pondok ini, kemudian dilahirkan, kamu menjadi alumni, ibu bapak masih akan terus menasehatimu, mengawasimu,” ucap beliau, “acara-acara seperti reuni ini bukan hanya untuk men-charge, tapi juga membaca raport; raportmu dan raport pondok. Pondok tidak ta’ajub meski kamu sudah professor doktor, tapi pondok akan ta’ajub kepadamu kalau kamu bisa istiqomah dalam keprofessoranmu atau kedoktoranmu,” ungkap beliau, “dalam dirimu itu sudah ada nilai-nilai pondok, bercerminlah. Saya disini bukan menceramahi antum, tapi mengajak antum untuk bercermin kembali. Bercerminlah dari depan dan belakang,” jelas beliau, “bumi ini tidak semakin luas, tapi penduduknya semakin banyak. Maka kamu harus bisa bersaing. Pondok sudah memberikan kepadamu kunci-kunci, nilai-nilai, potensi-potensi, harus kamu kembangkan. Kamu melihat kawanmu ada yang menjadi pengusaha, dosen, pejabat, mentri, lantas kamu Reuni Akbar 698 Meretas Peradaban, Menyongsong Kebersamaan, Menuju Masa Depan Gemilang 2melihat rumput tetangga lebih hijau, belum tentu. Kamu tidak tahu. Jangan kira jabatan, harta, itu bisa abadi. Yang abadi adalah nilai,” papar beliau, “yang ada semuanya ini adalah hasil dari yang lalu, para pendahulu, Trimurti. Semuanya berjasa, banyak yang berjasa, tapi jangan sampai ada yang merasa paling berjasa. Kalau antum mengatakan generasi ini belum waktunya untuk menegakkan syariat islam, maka generasi-generasi setelah antum juga akan mengatakan demikian. Buka mata luas-luas, buka telinga luas-luas, buka pikirkan luas-luas, tutup mulut, jangan nyerocos saja. Gontor adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga pergerakan. Kita belajar politik tapi kita tidak berpolitik praktis. Gontor mendidik Mundzirul Qoum, yang nanti akan mendidik Presiden, mendidik Mentri,” ucap beliau semangat, “di Gontor ada Mu’amalah, Mu’asyaroh, dan Mukholatoh. Mu’amalah antara santri dengan santri, Mu’asyaroh antar pengurus, dam Mukholatoh antara anggota dan pengurus. Itu yang menjadi ciri khas Gontor.” Pungkas beliau. irba

Popular Articles