Date:

Share:

PSA Pererat Ukhuwwah Siswa Akhir KMI

Related Articles

KAMPUNG DAMAI—Demi mempererat rasa kebersamaan siswa akhir Kulliyyatul Mu'allimin Al-Islamiyyah (KMI), dilantiklah segenap Panitia Siswa Akhir (PSA), Ahad (3/5) lalu. Selain untuk memupuk ukhuwwah, organisasi yang berfungsi sebagai wadah penyalur aspirasi siswa kelas 6 KMI ini bertujuan mengkoordinir seluruh acara dan kegiatan siswa akhir KMI menjelang yudisium kelulusan pada bulan Ramadhan nanti.

Sebelumnya, telah diadakan pemilihan ketua PSA beberapa pekan lalu, Jum'at (1/5). Setelah melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh seluruh siswa kelas 6, terpilihlah tiga orang ketua PSA 2009 dari delapan kandidat yang diajukan staf Pengasuhan Santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Mereka adalah Deny Vredyan Anis, Amin Mujahid, dan Imam Mujahid. Ketiganya berhasil mengungguli Nanang, Adam, Zia ul-Haq, Bagus Abdillah, dan Tanzil Fawaiq Sayyaf, lima kandidat lainnya yang tidak terpilih.

“Seluruh kegiatan kelas 6 sebelum menghadapi yudisium kelulusan dikelola PSA. Pastinya, semuanya menyangkut seluruh aktivitas yang melibatkan kelas 6, baik dalam kegiatan peningkatan ibadah, acara-acara kelas 6, khataman, hingga kegiatan rihlah tarbawiyah atau study tour,” ungkap Deny Vredyan Anis, siswa kelas 6-G yang sempat menjabat sebagai staf Bagian Diesel itu, Ahad (10/5).

Untuk saat ini, ungkap Deny, kegiatan PSA adalah mengkoordinir jalannya kegiatan ta’hil untuk mata pelajaran yang terasa sukar bagi siswa akhir. Adapun setelah ujian akhir selesai, PSA akan berkonsentrasi dalam pemesanan bis untuk kegiatan study tour, pelaksanaan acara Six Show, penyelenggaraan acara khataman kelas 6, dan pengelolaan café siswa akhir ketika ujian akhir tahun siswa KMI tiba.

Tahun ini, papar siswa akhir yang pernah menjadi anggota rayon Wisma Hadi ini, PSA mendapatkan satu kamar tambahan. Sebelumnya, kepanitiaan yang menempati Gedung Midlo'ah lantai 2 ini hanya memperoleh dua kamar saja. Menurutnya, bertambahnya kamar panitia tersebut disebabkan adanya penambahan jumlah panitia harian yang kini berjumlah 36 orang dari panitia yang seluruhnya berjumlah 134 orang.

Deny mengungkapkan, panitia harian tersebut telah menempati kamar yang telah disediakan sehari setelah pelantikan, Senin (4/5) lalu. “Pada hari itu juga para kami membuat jadwal kegiatan siswa akhir KMI tahun ini,” katanya.

Menurutnya, untuk membangun dan mempererat persatuan para siswa akhir, sebagai panitia, mereka haruslah mempunyai inisiatif seperti mengadakan baca Al Qur'an bersama di Masjid Jami', lari pagi atau senam bersama pada hari Jum’at. Selain itu, mereka juga harus melaksanakan dan mengatur karantina kelas 6 bersama para pembimbing di Balai Pendidikan Pondok Modern (BPPM).

Selain itu, menghadapi praktek mengajar atau amaliyah, Sabtu (23/5) mendatang, PSA telah memesan papan dada bagi seluruh siswa kelas 6. Papan dada yang dipesan di Jombang dengan warna hitam itu digunakan untuk menulis catatan-catatan evaluasi cara mengajar peserta amaliyah. Di samping itu, PSA juga mulai memesan kaos dan celana olahraga (training-red) marhalah di bagian konveksi PMDG, Senin (1/5) lalu. Sedangkan untuk pembuatan jaket dan pakaian olahraga akan dimulai saat siswa kelas 6 yang ada di pondok-pondok cabang mulai berdatangan. Rencananya, pembuatan jaket dan pakaian olahraga serta pernak-pernik lainnya akan dibuat di kota Malang.

PSA juga sudah mulai mendata barang-barang yang akan diwakafkan kelas 6 tahun ini melalui berbagai usulan dari para siswa akhir. Barang-barang yang akan menjadi wakaf kelas 6 2009 tersebut di antaranya adalah fiber glass di tangga masjid, dispenser, dan plakat di sekitar Koperasi Pelajar (Kopel) yang bertuliskan “The Revolution Starts from Here”. Untuk barang-barang wakaf lainnya, menurut Deny, masih menunggu usulan-usulan dari para siswa lainnya.

Sebelum mengakhiri wawancara, Deny menyebutkan, pembayaran yang harus dilunasi siswa akhir KMI tahun ini adalah sekitar Rp 1,1 juta. Menurutnya, pembayaran tersebut masih belum pasti karena mereka masih memperkirakan adanya penambahan kegiatan kelas 6 yang juga membutuhkan tambahan biaya. Untuk sementara, rencananya biaya sebesar Rp 1,1 juta tersebut akan digunakan untuk kegiatan study tour dan membeli barang-barang wakaf siswa akhir KMI. “Kami baru dapat memastikan besarnya biaya yang ditanggung kelas 6 tahun ini setelah selesainya ujian akhir KMI nanti,” tutur santri asal Boyolali tersebut.

Popular Articles