Date:

Share:

PMDG Berpartisipasi dalam Program JENESYS 2.0 di Negeri Sakura

Related Articles

Berpose dengan Kedubes Jepang, Jakarta 3

DARUSSALAM–Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) berkesempatan mengikutsertakan salah satu kader terbaiknya pada program Japan-East Asia Network for Students and Youth Exchange (JENESYS) 2.0. Utusan dari PMDG diwakili oleh Maghza Rizaka, mahasiswa Universitas Darussalam Prodi Pendidikan Bahasa Arab semester 4, dan Ahmad Tijani, mahasiswa Universitas Darussalam Prodi Pendidikan Agama Islam semester 6. Program ini merupakan Jaringan Pertukaran Pelajar dan Pemuda Jepang-Asia Timur yang diselenggarakan oleh JICE, atau Japan International Cooperation Center. Program pertukaran pelajar ini difasilitasi oleh pemerintah Jepang. Dalam penyelenggaraannya, Pemerintah Jepang bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional, seperti Sekretariat ASEAN, Sekretariat SAARC, Japan – U.S. Educational Commission, Japan-China Friendship Center dan lembaga-lembaga lainnya yang berada di kawasan Asia-Pasifik, dan kemudian mendelegasikan pelaksanaannya kepada sebuah Badan Pelaksana di setiap Negara.

 

Di Indonesia, badan pelaksananya adalah Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Pesertanya melibatkan 100 orang dari seluruh universitas di Indonesia. Mereka terdiri dari 96 peserta dari Mahasiswa dan 4 pembimbing dari Dosen UIN Syarif Hidayatullah. Program ini berlangsung selama 9 Hari, terhitung dari tanggal 24 Februari–4  Maret 2014 dan bertempat di Jepang. Sebelum keberangkatan, terlebih dahulu setiap peserta diberikan orientasi mengenai maksud dan tujuan daripada program ini. Orientasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februari, atau sehari sebelum peserta diberangkatkan ke Jepang,  di Kedubes Jepang yang berlokasi di Jakarta Pusat. Secara umum, tujuan daripada program pertukaran pelajar ini adalah untuk meningkatkan arus pengunjung asing dan meningkatkan potensi dan perhatian Jepang terhadap para pemuda sebagai penopang generasi masa depan. Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman internasional terhadap nilai-gaya hidup Jepang, brand-merek produk Jepang, serta kekuatan dan pesona wisata Jepang. Dan juga bertujuan sebagai sarana promosi Jepang dalam upaya menuju revitalisasi ekonominya.Berpose di depan Gedung Josei University

 

“Saat berada di Jepang nanti, para peserta JENESYS 2.0 diharapkan untuk dapat berpartisipasi secara progresif dengan memahami tujuan dari setiap program yang ada, serta mampu mengikuti program dengan aktif demi lebih meningkatan perhatian dan ketertarikan terhadap Jepang. Sehingga akan memperoleh lebih banyak penemuan dengan membandingkan apa yang ada di negara asalnya. Selain itu, pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari dari program selama di Jepang ini, bukanlah semata-mata hanya dijadikan sebagai kenangan pribadi, tetapi untuk saling berbagi dengan peserta lainnya dan dirangkum menjadi sebuah rencana tindakan yang akan dipresentasikan pada acara akhir hasil workshop. Para peserta diminta setelah kembali ke negara asal nanti, dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari dari program ini ke keluarga, teman-teman, dan lain-lain. Disamping itu, gunakan juga kesempatan ini untuk menyebarkan informasi guna memperluas pemahaman tentang Jepang bagi orang lain,” tutur Mr. Nakamada, Director of JICE saat orientasi program di Hotel APA Kamogawa-Chiba-Jepang.

 

Upacara Minum TehDalam penyelenggaraan program ini, Pemerintah Jepang mengundang para peserta selama 10 hari untuk berada di Jepang. Secara keseluruhan, total peserta yang mengikuti program ini adalah sebanyak  35 ribu pemuda, yang terdiri dari siswa Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi di Jepang dan Negara-negara kawasan Asia-Pasifik, juga Negara di wilayah Amerilka Utara. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) (10 negara), Australia, Selandia Baru, Timor Leste, China, Mongolia, Taiwan, Korea Selatan, negara kepulauan di Samudra Pasifik (14 negara/wilayah), Negara-negara South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) (8 negara), Amerika dan Kanada.  Beberapa kegiatan para peserta ketika berada di Jepang antar lain adalah Kunjungan ke Perusahaan Pertanian Jepang, sebagai publisitasi keunggulan teknologi dan produk pertanian Jepang, Kunjungan Kehormatan ke Pemerintahan Daerah, Kunjungan ke Industri Lokal, Kunjungan ke Situs Warisan Dunia, dan Kunjungan ke beberapa Objek Wisata. Selain itu, peserta juga diajak untuk ikut berinteraksi langsung dengan sekolah-sekolah di Jepang beserta jajaran guru dan siswanya. Para peserta juga berkesempatan mengunjungi beberapa universitas di Jepang, serta mengikuti kegiatan homestay, yaitu beraktivitas di keluarga angkat selama Jepang. irba

Popular Articles