Date:

Share:

PKU Gali Wawasan Keislaman Generasi Masa Depan

Related Articles

SIMAN—Program Kaderisasi Ulama (PKU) angkatan kedua telah selesai Rabu (25/11) silam. PKU merupakan sebuah program kajian keislaman yang memberikan wawasan intelektual bagi para muslim untuk menghadapi tantangan Islam saat ini. Program yang diselenggarakan Institut Studi Islam Darussalam (ISID) ini dimulai sejak tahun 2008 lalu atas usul yang diajukan Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. PKU angkatan ketiga telah dibuka Selasa (1/12) lalu. PKU sendiri berada di bawah bimbingan Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. M.Phil.

 
“PKU bertujuan mencetak kader ulama yang mampu membaca gerakan-gerakan berbagai macam aliran sesat, gerakan yang merusak nilai-nilai Islam sesungguhnya,” tutur Ustadz Ervin Saputra, staf Akademi PKU dan S2.

Para peserta program ini berasal dari utusan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Daerah, Pondok Pesantren Alumni dan beberapa lembaga pendidikan lainnya di luar. Kemampuan berbahasa Arab dan Inggris menjadi syarat bagi setiap peserta PKU. Hal ini disyaratkan karena sekitar 90% materi yang disampaikan para dosen menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Selain harus menguasai kedua bahasa tersebut, para peserta tercatat telah menyelesaikan pendidikan S1 dan terdaftar sebagai utusan dari suatu instansi.

Materi pokok yang dipelajari adalah Hadist, Tafsir, Tarikh Islam, Sejarah Barat dan Pemikiran Islam. Di samping itu, setiap peserta juga dilatih untuk menulis layaknya pendidikan di bidang jurnalistik. Adapun dosen PKU yang berkompeten di bidangnya masing-masing antara lain Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. M.Phil. yang mengajarkan Hadits, Dr. Adian Husaini untuk bidang Tafsir, Dr. Lutfi Fathullah juga di bidang Hadits, Mukhlis Hanafi juga di bidang Tafsir, Dr. Taufiq Khulaimi dan Dr. Adnin Armas menyampaikan materi Pluralisme.

Ketika disinggung masalah biaya, Ustadz Ervin mengungkapkan, para peserta tidak dipungut biaya sedikit pun. “Untuk masalah biaya, program ini mendapatkan dana dari MUI dan pondok sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak dipungut biaya sedikit pun. Jika mereka mengeluarkan uang dari saku, itu hanyalah untuk kepentingan pribadi masing-masing,” katanya kepada Gontor Online, Jum’at (11/12) lalu.

Kegiatan PKU yang berlangsung selama enam bulan ini mewajibkan para peserta untuk menulis makalah dalam bentuk tesis setelah selesainya program yang mereka ikuti. Tesis tersebut nantinya akan dipresentasikan dalam bentuk workshop di beberapa tempat yang akan dikunjungi saat tur.

Popular Articles