Date:

Share:

Pembukaan Fathul Kutub Siswi Akhir KMI Gontor Putri Kampus 1, Mantingan oleh KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag.

Related Articles

Mantingan–Sudah menjadi keharusan bagi seorang santri pondok untuk mengetahui buku-buku Islam yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu, tidak hanya tahu siapa pengarangnya, melainkan tahu isi yang terkandung dalam buku-buku tersebut dengan membaca dan mempelajarinya. Dengan itu, wawasan dan keilmuan santri tentang agama akan semakin luas dan bertambah. Membaca kitab (kitab kuning) ini telah menjadi rutinitas harian bagi para santri pondok-pondok salaf yang telah diterapkan sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Kegiatan ini juga telah diterapkan gontor dengan cara yang berbeda, yaitu dengan mengadakannya secara ringkas pada satu waktu, yang disebut dengan istilah “Fathul Kutub”.

Terlihat Para Santriwati Hikmat Menyimak Pidato KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag saat Pembukaan Fathul Kutub.
Terlihat Para Santriwati Hikmat Menyimak Pidato KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag saat Pembukaan Fathul Kutub.

Sabtu pagi (30/9), tepat pukul 07.00, KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag dengan resmi membuka acara Fathul Kutub Siswi Akhir KMI PMDG Putri Kampus 1, Mantingan yang diselenggarakan di Auditorium Gontor Putri 1. Dalam pidatonya, kiai Syamsul menyampaikan banyak hal tentang sejarah dan tujuan diadakannya acara ini, beliau berkata, “Dahulu fathul kutub hanya diadakan untuk siswa kelas 6 saja pada bulan Ramadhan, karena terlihat kurang efektif, maka acara ini diadakan sebanyak 2 kali dalam setahun, yaitu untuk siswa kelas 5 sebagai pengenalan dan kelas 6 untuk menyempurnakannya. Ingat ! Yang dimaksud membaca kitab menurut gontor adalah tau A, I, U nya dan mengerti apa yang dibacanya serta bisa mengajarkan kepada lainnya, berbeda dengan pemahaman arti membaca menurut orang-orang luar.”

Seusai acara, Al-Ustadz Fairuz Subakir selaku Wakil Direktur KMI Gontor Putri 1 bersama kiai Syamsul melakukan inspeksi bangunan pondok Gontor Putri 1 dan 2 yang sedang berjalan sekaligus melihat suasana lingkungan pondok. Acara yang diadakan selama 5 hari mulai Sabtu (30/9) – Rabu (4/10) ini diikuti oleh 636 santriwati dan 125 musyrif/musyrifah yang senantiasa membimbing mereka selama aktivitas ini berjalan. rukh

 

Popular Articles