Date:

Share:

Motivasi dan Pesan Dekan Fakultas Ushuluddin dalam Pembukaan Mahrojan Ushuluddin 2020

Related Articles

Siman–Pembukaan Mahrojan Ushuluddin 2020 di kampus Siman Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor berlangsung meriah. Festival ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ushuluddin yang terdiri dari kampus UNIDA Siman, kampus Gontor 1, Gontor 2, Gontor 3, Kampus UNIDA Mantingan, Gontor Putri 1, Gontor Putri 2, Gontor Putri 3,  dan kampus Gontor Putri 5. Kegiatan juga ini dihadiri oleh Wakil Rektor III, Al-Ustadz. Dr. Setiawan Bin Lahuri, M.A., Dekan Fakultas Ushuluddin Al-Ustadz. Syamsul Hadi Untung, M.A., M.LS, dan sejumlah Dosen Ushuluddin, Jum’at (7/2) lalu.

Dalam sambutannya Ustadz Syamsul menghimbau serta memberi beberapa motivasi kepada seluruh peserta. “Kami sekedar mengingatkan saja bahwa untuk bisa bersaing untuk bisa menghadapi permasalahan di abad yang ke 21 ini yang semakin kompleks khususnya mahasiswa Fakultas Ushuluddin, dari tiga prodi ini harus mampu dan bisa tumbuh dengan karakter modern penguasaan ilmu pengetahuan dan saintek tentunya harus dikejar, kalian harus mampu mengejar penguasaan ilmu pengetahuan dan juga teknologi, bukan saja mahasiswa umum saja melainkan juga Fakultas Ushuluddin pun harus menguasainya” tutur Ustadz Syamsul.

“Kalian akan hidup di era yang sangat berbeda, karena belajar dari perubahan-perubahan yang terjadi, dan kita bisa melihat tentunya dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan sangat menentukan masa depan kalian. Sekarang ini kita masih ramai membicarakan 4.0 sedangkan di negara lain 5.0 sudah mulai ramai. Kita baru meramaikan 4.0, tapi 5.0 society ini sudah ramai dibicarakan di berbagai negara.”

Selain itu, Dekan Fakultas Ushuluddin ini pun menyampaikan, untuk bisa menjangkau itu semua, sedikitnya para mahasiswa harus mempunyai nilai maupun karakter yang ideal, seperti:

  1. Kebiasaan untuk punya rasa ingin tahu, meningkatkan kurisitassangat amat penting, termasuk daripada tujuan Studi Akademik (SA) dan Studi Pengayaan Lapangan (SPL)
  2. Membiasakan diri untuk bekerja keras, berpikir keras, yang jelas etos kerja
  3. Mampu meningkatkan pemahaman kalian terhadap berbagai macam permasalahan
  4. Membiasakan diri untuk bereksperimen, tentunya di dalam bidang yang positif.
  5. Meningkatkan rasa skeptis, rasa tidak percaya, rasa ragu ragu, tidak percaya menerima informasi dan kalian mau berpikir ulang,

Ustadz Syamsul juga menghimbau, “Dengan olimpiade ini, kita berharap semua mampu berkompetensi secara jujur, sebagai pembelajaran di masa yang akan datang, seorang ilmuwan termasuk seorang calon pemikir, calon sarjana, ini betul-betul kita harapkan harus bisa mampu menjaga kemurnian, otentisitas dan juga kejujuran. Siapa yang menjaganya dan siapa yang menjaga kalau bukan kita.” Tegas beliau.

“Visi daripada UNIDA Gontor, adalah menjadi Universitas Berbasis pada Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer dalam Sistem Perguruan Tinggi Pesantren Yang Bermutu dan Berarti Untuk Kesejahteraan Umat Manusia, Melihat daripada misi Universitas ini, kita dari Fakultas Ushuluddin, merasa paling bertanggung jawab, dan merasa dituntut untuk mencapai impian daripada UNIDA Gontor yang tentunya sangat membutuhkan calon-calon pemikir muslim, dan itu dicetak di Fakultas Ushuluddin termasuk kalian yang ada di aula ini.”

Tambah beliau, “Menurut saya di antara nilai universal Gontor adalah modernitas, Gontor ini mendunia, Gontor ini internasional karena modern. Di antara ciri-ciri atau indikator modernitas Gontor adalah, modern dalam pola pikir, pola hidup, pola sikap, pola pakaian dan segalanya. Dan itulah yang kemudian membuat Gontor menjadi universal. Maka, tentu nilai-nilai modernitas ini patut kita lanjutkan dan perjuangkan sampai sekarang.”

Di sela pidatonya, Ustadz Setiawan juga menyampaikan “Kita harus memiliki pola pikir futuristik, pola pikir yang jauh ke depan, pola pikir antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi 10 sampai 20 tahun mendatang. Gontor ini selalu mengedepankan agar kita bisa menyesuaikan diri di mana pun kita berada dan dengan siapa pun kita berada. Itulah modernitas pendidikan di Gontor. Berfikirnya adalah out of the boxs.

“Maka anak-anak sekalian, hal-hal kecil ini menurut saya beberapa nilai yang terus harus kita jaga, kita hidupkan. yang sering kali dalam terminologi Ustadz. Hamid Fahmi Zarkasyi, Living Wisdom. Jadi bagaimana kita hidup dengan nilai-nilai yang terus memotivasi kita untuk bisa hidup mengembangkan diri dan ikut berkontribusi dan ikut memajukan Pendidikan di Universitas Darussalam Gontor.”

“Maka supaya kita leluasa, supaya kita mampu menyelami Living Wisdom yang ada di kampus ini, mari kita membaurkan diri, mari kita hidup berada ditengah-tengah menyelami nilai-nilai visi perjuangan yang ada di Gontor. Mari kita salami bersama-sama, mari kita hidupi bersama-sama, mari kita resapi bersama-sama, supaya visi keumatan dan kehidupan kita ini menjadi lebih baik.”

“Saya yakin, ini kalau dibicarakan tidak pernah habis, karena kita berada di wilayah penuh ozon keberkahan seperti apa yang di sampaikan oleh Ustadz. Hidayat. Menerut beliau, ozon keberkahan itu bukan hanya sesuatu yang datang dari langit secara tiba tiba, melainkan  sesuatu yang diupayakan, di doakan, dimunajat, yang terus dilakukan sehingga keberkahan itu selalu ada dan hadir di sanubari kita.” Tambah Ustadz Setiawan.

Ustadz. Setiawan menutup pidatonya dengan ucapan selamat kepada semua peserta dan atas terselenggaranya acara Mahrojan Ushuluddin 2020. Ustadz Setiawan berharap semoga festival ini menjadi salah satu cara kita untuk mendidik diri kita sendiri dan kita menularkan nilai-nilai kebaikan dan keberkahan di Universitas Darussalam Gontor ini.

Itulah, beberapa motivasi dan pesan yang disampaikan oleh Ustadz. Syamsul Hadi Untung, M.A. M.LS., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Al-Ustadz. Dr. Setiawan Bin Lahuri, Wakil Rektor III, UNIDA Gontor.

Popular Articles