Date:

Share:

Kumandang Adzan Pertama di Masjid Nabawi Madinah

Related Articles

Madinah – Mungkin sudah menjadi kebiasaan warga tanah haram mendengar lantunan adzan yg diperdengarkan seorang muadzin masjid terbesar, berkharisma dan melegenda, Masjid Nabawi di Madinah. Kumandang suara merdu tersebut jg terasa asing di telinga para pemula yg pertama kalinya berkunjung tanah haram Madinah karena adzan tersebut di lantunan tepat jam 03.00 waktu Madinah. 
Dalam sejarahnya memang adzan dipergunakan untuk memanggil orang-orang muslim di zaman rasul, dan Billalah orang yg di tunjuk Rasulullah untuk menunaikan tugas itu. Setiap muslim apabila mendengar suara adzan akan langsung bergerak mileninggalkan aktifitas keduniaannya dan berbondong-bondong untuk segera merapat ke masjid sebagaimana yg terlihat pada pagi ini di Masjid Nabawi Madinah. 

Ini merupakan insting seorang muslim sejati, merapat ke tempat ibadah (Masjid atau Mushalla) untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sejenak melupakan urusan keduniaan. 

Adzan dini hari (pukul 03.00) yg tiap hari terdengar itu merupakan adzan pertama sebelum masuk waktu subuh, ibarat sebuah panggilan yang dperuntukkan kepada semua orang muslim yg pada saat itu belum tertidur atau yg sudah terjaga dari tidurnya, dapat segera merapatkan diri ke masjid untuk shalat 2/3 malam dan membaca Al-Qur’an serta ibadah lainnya. 

Pukul 03.00 memang tergolong waktu dini hari buat orang-orang Indonesia dan biasanya justru saat-saat yg sangat enak untuk terlelap tidur. Akan tetapi tidak untuk Masjid Nabawi, yg setiap saat selalu dipenuhi oleh ribuan jama’ah shalat 5 waktu, bahkan tidak pandang bulu soal waktu apabila seorang muslim ingin beribadah kepada Tuhannya di dalamnya. 

Raudhah adalah destinasi seorang muslim apabila ingin shalat dalam masjid Nabawi. Raudhah ini adalah tempat antara mimbar Masjid Nabawi dan rumah Rasulullah Muhammad SAW. Raudhah ini salah satu lokasi mustajab, sebagaimana tersebut dalam Hadits 

Rasulullah saw bersabda, “Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Muslim).

Untuk mencapai Raudah memang tidaklah terlalu sulit, hanya terkadang banyak muslimun harus berebut sebelum masuk ke tempat itu untuk shalat, berzikir, berdoa dan membaca al Qur’an dan kadang tempat yg tersedia tidak cukup menampung animo semua muslimun untuk shalat di tempat tersebut, dan bahkan ada yg sampai tertidur di lokasi tersebut. 

Pemandangan yg sulit dicari dibelahan bumi manapun melihat antusiasme muslimin di Masjid Nabawi dalam memakmurkan sebuah masjid. Wa idza arada syai’an an yaqula kun fayakun,  bagi Allah tidak ada yg tidak mungkin apabila Allah telah menginginkan. 
*Hari pertama di Masjid Nabawi Madinah

Popular Articles