Date:

Share:

Kotak Baru Penuhi Kebutuhan Santri Baru

Related Articles

DARUSSALAM—Seiring berakhirnya waktu liburan akhir tahun, bagian Keamanan Pusat Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) menyediakan kotak-kotak untuk dijual ke seluruh santri se-Darussalam khususnya bagi para santri baru kelas satu. “Penjualan kotak baru ini adalah salah satu progam kerja bagian Keamanan Pusat pada setiap tahunnya, prioritasnya adalah untuk seluruh santri baru atau kelas satu yang yang baru lulus dari ujian gelombang pertama ataupun gelombang kedua,” jelas Taufa, salah satu staf bagian Keamanan Pusat, Ahad(18/10) pagi.


Mengenai jenis kotak yang dijual, paparnya, ada dua macam, yaitu kotak kecil dan besar. “Penjualan kotak kecil sengaja diadakan untuk memenuhi kebutuhan para santri lama, baik shigor maupun kibar. Adapun bahan kotak yang dijual tidak semuanya dari kayu baru, sebagian bahan masih dari kayu bekas kotak lama yang hanya direnovasi.”

Untuk kotak baru, Ust. Cecep Muhammad Faisol, staf Pengasuhan Santri, memesannya di Jombang sebanyak 600 buah .Namun, karena kurangnya tenaga kerja, pesanannya tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang diinginkan, akhirnya sampai pertengahan Syawwal kemarin masih ada santri baru yang belum mempunyai kotak. Sedangkan kotak lama yang masih bisa direnovasi, diperbaiki para pekerja yang tersebar di sekitar pondok, yaitu di Jetis, di belakang Al-Azhar dan dua tempat lagi di sekitar Wisma Darussalam (Wisda). Selain itu, bagian Keamanan Pusat juga berusaha untuk merenovasinya sendiri. “Kami mencoba merenovasi kotak-kotak tersebut di depan Gedung Aligarh pada bulan Ramadhan lalu. Ada sekitar 300 kotak yang bisa direnovasi, baik oleh para pekerja ataupun bagian Keamanan Pusat sendiri,” ungkap Taufa.

Taufa memaparkan, harga kotak lama dengan kotak baru tidaklah sama. Selisih harga antara keduanya cukup jauh. “Untuk membedakan kotak lama dan baru, kami membedakan penempatannya. Kotak lama disimpan di gedung Indonesia 2/2, sedangkan kotak baru kami letakkan di depan gedung Indonesia 1/1. Perbedaan harga antara kotak lama dan kotak baru sekitar Rp 160 ribu, kotak baru seharga Rp 270 ribu, sedangkan kotak lama berharga Rp 110 ribu. Setelah mengadakan transaksi penjualan, pembeli akan diberikan kwitansi tanda pembelian kotak dan juga diberi tanda KMN A untuk kotak lama dan KMN B untuk kotak lama di bagian atas kotak dengan menggunakan cat permanen.”

Walaupun harga keduanya berbeda, ujar santri yang masih duduk di kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah ini, bentuk kotak lama dan kotak baru tetap disamakan. Alasannya, untuk mengantisipasi penggunaan kotak yang tidak sesuai dengan alam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Sementara itu, setelah pemindahan kotak anggota beberapa minggu yang lalu, Kamis (1/10), ternyata di depan gedung Indonesia 3 masih terdapat kotak-kotak yang tidak ada pemiliknya, Ust. Zainuri, salah satu staf Pengasuhan Santri, memberikan tenggat waktu, kotak-kotak tersebut akan dibiarkan terlebih dahulu dalam jangka waktu dua minggu untuk menunggu pemiliknya datang. Setelah itu, jika pemiliknya belum datang juga, kotak tersebut akan segera dikirim kepada tukang untuk direnovasi dan dijual kembali pada semester kedua nanti.
 

Popular Articles