Date:

Share:

Kiai Syamsul: Fathul Kutub adalah Ujian

Related Articles

Darussalam- Rabu (26/9) K.H. Syamsul Hadi Abdan hadir dalam penutupan Fathul Kutub Siswa Akhir 2019. Beliau hadir bersama Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A. dan kedua wakilnya. Acara penutupan ini dibagi menjadi dua sesi: sesi penulisan kesan-kesan (al-Inthiba‘at) dan sesi penutupan Fathul Kutub. Pada sesi pertama, seluruh siswa mendapat dua kertas folio, lalu mereka menuliskan kesan mereka menggunakan bahasa Arab dengan harakat sempurna. Pada 30 menit terakhir, Bapak Direktur menguji beberapa siswa untuk maju dan membacakan kesan-kesannya. Beberapa mendapat pujian dan berberapa perlu perbaikan lagi, namun secara keseluruhan Bapak Direktur bangga dengan kemampuan Kelas 6 tahun ini.

Tepat pukul 09.30 WIB tibalah waktu untuk sesi kedua. Kiai Syamsul langsung menaiki podium dan memberi nasihat. Dalam nasihatnya, beliau menjelaskan setidaknya ada 4 kriteria alumni Gontor. Pertama, Alumni Gontor harus mampu menjadi guru yang baik, baik dalam mengajar ilmu umum maupun ilmu agama. Kedua, mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Ketiga, mampu membaca dan memahami kitab-kitab berbahasa Arab. Keempat, harus siap menjadi kiai. Fathul Kutub ini berkaitan dengan kriteria yang ketiga.

“Inilah di antaranya untuk menguji kalian sampai dimana kemampuan kalian dalam membaca kitab-kitab Arab.” Jelas Kiai Syamsul. Untuk menyelesaikan masalah, santri dituntut untuk menggunakan seluruh kemampuan bahasanya, baik nahwu-sharf-nya, fathul mu‘jam-nya, dan juga perbendaharaan mufradat.

Acara yang berlangsung selama 7 hari ini melibatkan 748 orang siswa dan 66 orang pembimbing. Dimulai dengan pengarahan materi oleh asatidz senior pada Rabu–Kamis (19–20/9) dan bahtsul masail dari Sabtu–Rabu (22–26/9). AaRum

Popular Articles