Date:

Share:

Inspiring Gontor Olympiad

Related Articles

DARUSSALAM–Belum lama setelah berakhirnya Liburan Pertengahan Tahun, para santri kader pemimpin bangsa di Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor) sudah disibukkan dengan kegiatan dan perhelatan besar. Kegiatan tersebut merupakan Gontor Olympiad 2018. Penunjukan panitia sudah dilaksanakan sejak 4 hari sebelum berakhirnya liburan, tepatnya pada hari terakhir Ujian Siswa Akhir KMI. Dengan demikian, hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu untuk mempersiapkan acara ini dari segala sisinya.

Namun demikian, Pembukaan Gontor Olympiad (GO) 2018 berjalan lancar, meriah, spektakuler, dan penuh dengan nilai-nilai pendidikan. Acara dimulai pada pukul enam pagi. Sebelum para tamu undangan datang, lapangan sudah terkondisikan, mulai dari background besar, tiang dengan pemancangnya, maskot berukuran raksasa, serta obor besar setinggi gedung lantai dua sudah berada di posisinya masing-masing.

Ada dua nuansa baru dalam GO tahun ini, yaitu saat pengibaran bendera olimpiade dikibarkan. Sebelumnya, pengibaran bendera dilaksanakan dengan hening, dan pada tahun ini, pengibaran bendera tersebut diiringi dengan Mars GO dengan ketukan yang bagus dan semangat serta penuh pesan pendidikan. Nuansa baru yang lain adalah ketika protokol membacakan nama-nama petugas upacara sebelum upacara tersebut dimulai. Dengan demikian, upacara yang diadakan di lapangan hijau ini serasa seperti acara resmi kenegaraan di halaman istana negara.

Pada tahun ini, Siswa Akhir KMI 2018 Inspiring Generation sebagai panitia pelaksana acara menggunakan rusa sebagai maskot. Adapun filosofi yang ada pada binatang ini adalah bahwasannya rusa merupakan mamalia yang berkecepatan tinggi. Dengan ini, para peserta dan semua yang terlibat diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi yang tercepat dalam berprestasi. Selain itu, rusa merupakan hewan yang hidup berkelompok. Artinya, selain berpacu dalam prestasi, seluruh santri diharapkan menjunjung tinggi kebersamaan.

Perhelatan ini dibuka oleh Al-Ustadz Imam Kamaluddin. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga pelajaran penting dalam kegiatan ini: kejujuran, ketekunan, dan persaudaraan atau ukhuwwah. Beliau menjelaskan bahwa kejujuran adalah akhlak mulia yang juga merupakan sifat utama para nabi dan rasul. Berkaitan dengan ukhuwwah, beliau berkata, “Lambang olimpiade berupa lima lingkaran yang tersambung merupakan simbol persaudaraan dari seluruh negara di lima benua. Dengan demikian, kita harus menjunjung tinggi nilai persaudaraaan atau ukhuwwah.”

Beberapa saat setelah api olimpiade dinyalakan, atraksi Grand Opening mulai menyihir seluruh hadirin. Diawali dengan teatrikal keadaan anak-anak Palestina di bawah tekanan pasukan bersenjata yang diiringi lagu atouna el toufule mengingatkan hadirin untuk tidak melupakan keadaan kaum muslim di tanah Quds. Atraksi dilanjutkan dengan parade barisan pembawa bendera raksasa berwarna merah, hijau, dan putih serta barisan santri yang membentuk huruf GO. Grand Opening ditutup dengan penampilan lagu OST GO 2018 yang penuh semangat.

Selain itu, ada beberapa penampilan atraksi lain, di antaranya adalah: Marching Band Gema Nada Darussalam dengan tiga lagunya (Darussalam, Berkah, Berkibarlah Benderaku), Persatuan Bela Diri Darussalam (Perbeda), Persatuan Senam Darussalam (Persada), dan Tabloid Olahraga atau (Tablo). Begitulah, adanya perhelaan besar ini merupakan bentuk perhatian Gontor untuk mendidik para santrinya. Melihat semangat panitia dan seluruh santri pada umumnya, seakan memberikan pesan kepada kita bahwa hidup ini adalah lapangan perjuangan untuk menggapai ridha Allah sesuai dengan salah satu jargon kelas enam tahun ini, “Berkarya Tanpa Lelah, Berjuang Lillah”.

Popular Articles