DARUSSALAM– Pemilihan ketua konsulat di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) merupakan salah satu wadah bagi santri untuk belajar berorganisasi. Seirama dengan salah satu filsafat PMDG “Patah tumbuh hilang berganti, belum patah sudah tumbuh, belum hilang sudah berganti” yang telah ada sejak masa Trimurti tersebut. Acara ini juga termasuk rentetan dari Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy yang dilaksanakan pada Senin (3/8), di beberapa tempat yang telah ditentukan panitia, diantaranya, Gedung Sudan, Gedung Yaqdzoh, Gedung Satelit, Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), dan Gedung Olah Raga (GOR).
“Acara pemilihan ketua konsulat ini bertujuan untuk melatih siswa-siswa kelas 5 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) dalam berorganisasi”, ujar, Dodik Gilang Islami, salah seorang staf Pengasuhan Santri.
Metode pemilihan yang digunakan adalah dengan pemungutan suara dari masing-masing anggota konsulat dari siswa kelas 1–6 KMI, yang dipimpin oleh para pembimbing konsulat, serta seorang guru dari konsulat lain yang ditunjuk oleh panitia yang mengawasi jalannya acara tersebut. Adapun santri yang berhak dipilih dalam kegiatan tersebut adalah mereka yang duduk di kelas 5 KMI.sahir8
