Date:

Share:

Gelaran Prestisius Ala Santri Gontor

Related Articles

Pagi itu, nampak beberapa anak berlari-lari menuju lapangan. Pun juga terlihat dari kejauhan, beberapa orang guru berjalan pula menuju lapangan. Hiruk-pikuk acara itu sudah terlihat beberapa hari terakhir. Para santri sudah menunggu acara pembukaan itu, bahkan sejak beberapa bulan terakhir. Acara yang begitu menentukan, terutama bagi para pelaku dunia olahraga. Acara yang membuktikan siapakah sang juara dan siapakah si pecundang. Acara yang mengajarkan anak-anak tentang arti keberanian, sportivitas, berjiwa besar, berlaku adil, hingga pengorbanan itu bernama Gontor Olympiad.

Acara yang merupakan rutinitas kegiatan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dibuka pagi itu, Jumat (15/2). Diselenggarakan dengan begitu semarak dengan upacara singkat namun khidmat, pembukaan yang megah hingga penampilan-penampilan spektakuler. Hal ini ditujukan guna menyemarakkan acara sekaligus memberikan gambaran yang nyata kepada para santri akan keseriusan acara ini.

Gontor Olympiad dilaksanakan dalam 5 Divisi: Divisi Olahraga, Divisi Kepramukaan, Divisi Bahasa, Divisi Kesenian dan Divisi Keilmuan. Dari kelima Divisi ini, olahraga dan kepramukaanlah yang paling bergengsi. Pada ajang ini, tiap santri ingin membuktikan dirinya, POT-nya ataupun klubnyalah, sang juara sejati di kolong langit Gontor ini.

Oleh karena itu, pekan ini merupakan pekan terpanas kedua di Gontor setelah pekan ujian tulis. Bahkan, justru terkesan lebih serius. Karena dilaksanakan out door. Nampak di lapangan sepakbola (Divisi Olahraga), saat pertandingan berlangsung, seorang siswa kelas VI KMI meramu strategi bak Pep Guardiola saat menangani Barcelona. Selain itu nampak pula para siswa yang berlomba membentuk pioneering layaknya para arsitek kawakan membangun sebuah gedung. Bedanya, bangunan yang mereka bentuk hanyalah berupa kumpulan kayu. Namun, semangatnya menyaingi semangat para pekerja saat membangun Candi Borobudur pada abad ke-8.

Nampaknya, seperti itulah gambaran Gontor Olympiad. Meski sebenarnya hanyalah perlombaan biasa, namun para santri menganggapnya sebagai satu gelaran prestisius yang sayang apabila dilewatkan begitu saja. binhadjid

Popular Articles