Date:

Share:

Dengan Ilmu Al-Qur’an dan Ilmu Sains, Santri Saintis Siap Membangun Peradaban Islam

Related Articles

Darussalam – Dalam meningkatkan kecerdasan santri dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu Sektor non-OPPM Pondok Modern Darussalam Gontor, Laboratorium KMI, mengadakan perlombaan sains antar rayon yang dinamakan Gontor Science Olympiad (GSO), acara ini merupakan yang pertama kalinya setelah sebelumnya pernah diadakan pada peringatan 90 tahun Gontor di Pondok Modern Darussalam Gontor yang  dilaksanakan dari mulai hari Jumat, 28 Rabiul Awwal 1443 H sampai hari Rabu, 4 Rabiul Akhir 1443 H.

 

Lomba ini ibarat menjadi angin segar bagi para santri dalam mengasah kemampuan berpikir kritis, ilmu pengetahuan, dan ilmu sains(eksak). Terdapat 7 perlombaan yang diselenggarakan diantaranya, Lomba Ketepatan Luncur Roket Air, Cerdas Cermat, Debat, Master of Science, Karya Tulis Ilmiah, Darussalam Math and Science, dan Hasta Karya, yang bertempat di gedung-gedung PMDG dan diikuti oleh 23 rayon.

 

Acara ini diakhiri dengan Laboratory Science Expo yang akan diadakan pada hari Jum’at, 6 Rabiul Akhir 1443 H, pameran tahunan laboratorium KMI ini mempertunjukkan hasil karya santri di bidang saints, dari mulai fisika, biologi, kimia, keterampilan tangan, robotik, komputer, elektro, serta budidaya hewan dan tumbuhan. Salah satu contohnya pembudidayaan tumbuhan menggunakan sistem aquaponik yang diambil dari kompos kotoran ikan koi hasil pembudidayaan ikan di laboratorium, selain itu kayu-kayu bekas yang tidak terpakai dibuat ukiran dengan menggunakan birografi, alat untuk mengukir kayu dengan jarum panas dari konsleting listrik,

 

Dilanjutkan dengan penutupan GSO sekaligus pembacaan pemenang lomba serta pembagian hadiah, harapannya acara ini dapat menjadi wadah untuk mengapresiasi kemampuan para santri dalam berbagai bidang keilmuan dan mensugesti santri lain dalam menguasai bidang tersebut, serta berupaya mewujudkan kader umat yang memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar menjadi pemimpin umat di masa depan.

 

Seperti yang diucapkan salah satu pendiri pondok TRIMURTI, K.H. Imam Zarkasyi ketika ditanya oleh Presiden Soeharto dalam kunjungannya ke PMDG, “Pak Kyai, di Gontor itu ilmu agama berapa persen? Dan ilmu umum berapa persen?”, lantas beliau menjawab, “Di sini itu ilmu agama 100% dan ilmu umum 100%”. Hal ini dimaksudkan agar generasi para ulama selanjutnya dapat memiliki pengetahuan luas (intelek) bukan sekedar orang intelek yang cuman sekedar paham agama.

 

Pendiri pondok selalu mengajarkan bagaimana caranya menyeselaraskan antara otak, hati, dan perbuatan (Head, Heart, & Hand), yaitu otak diasah dan dilatih untuk menjadi cerdas, disamping itu hati juga ditata dengan tatanan yang benar dan kuat aqidahnya, kemudian barulah akan muncul perbuatan yang baik-baik dari tangan kita yang didasari oleh keyakinan yang kuat dalam hati tadi dan juga pemikiran yang matang, cerdas, dan jitu.

 

Oleh: Muhammad Shidqi Masyail

Editor: Al-Ustadz Riza Ashari, M.Pd.

 

Related Articles:

Olimpiade Sains 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor

SANTRI SAINTIS, Coming Soon In Sya Allah

Exact Club Adakan LSE

Popular Articles