Date:

Share:

Budayakan Bahasa Arab, Gontor Terima Penghargaan IMLA

Related Articles

"Pendidikan"YOGYAKARTA — Dinilai berjasa dalam pengembangan dan pengajaran bahasa Arab di Indonesia, Pondok Modern Darussalam Gontor, yang merupakan salah satu pioneer pesantren  modern di Indonesia, mendapatkan Piagam Penghargaan dari Ittihadu Mudarrisi al-Lughah al-‘Arabiyah (IMLA), Kamis (14/7) lalu, pada sebuah acara seminar internasional dalam rangka Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab (PINBA) VII di Gedung Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut tersebut, Kamis — Sabtu, 14 — 17 Juli 2011, bertemakan “Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Peradaban”.

Seminar yang diselenggarakan IMLA ini dirangkai dengan Muktamar Nasional IV IMLA yang bertempat di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Para peserta seminar yang hadir merupakan pakar bahasa Arab dunia yang jumlahnya mencapai 145 orang. Mereka berasal dari 24 negara di dunia, yakni Iran, India, Srilanka, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, Macedonia, dan beberapa negara lain di Timur Tengah. Selain itu, acara ini juga dihadiri sekitar 400 orang pakar bahasa Arab dari dalam negeri.

Perlu diketahui, IMLA yang juga dikenal dengan istilah Persatuan Pengajar Bahasa Arab Seluruh Indonesia ini merupakan sebuah organisasi profesi pengajar bahasa Arab yang pertama kali dirintis pada tanggal 9 Desember tahun 1998 dalam pertemuan yang diadakan di Universitas Negeri Malang. Pertemuan tersebut dihadiri oleh utusan dari Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Fakultas Sastra UGM Yogyakarta.

Gagasan ini dimatangkan kembali dalam pertemuan di UGM Yogyakarta pada tanggal 25 April 1999, dan dihadiri oleh oleh delapan perguruan tinggi dari lima kota besar di Pulau Jawa, yaitu UGM, IAIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Malang, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, IAIN Sunan Gunungjati, dan IAIN Sunan Ampel. Dalam pertemuan ini dihasilkan rancangan AD/ART organisasi, dan disepakati penyelenggaraan Muktamar I di Jawa Timur pada bulan September 1999.

Pada tanggal 14 Jumadil Akhir 1420 H bertepatan dengan 25 September 1999, Muktamar I IMLA diselenggarakan di Hotel Air Panas Songgoriti, Batu, Malang, dan dihadiri oleh 120 peserta yang merupakan utusan dari 46 perguruan tinggi. Di dalam muktamar inilah secara resmi dideklarasikan berdirinya IMLA. Di samping itu, muktamar ini pun menetapkan AD/ART organisasi, program kerja, rekomendasi muktamar dan pengurus pusat IMLA priode 1999-2003.

Sejak berdirinya, IMLA telah melaksanakan empat kali Muktamar termasuk tahun ini, yang bertujuan untuk membentuk kepengurusan baru. Kegiatan muktamar diadakan setiap 4 tahun sekali. Muktamar pertama dilaksanakan pada 23-25 September 1999 di Batu Malang dengan menghasilkan kepengurusan IMLA periode 1999-2003 di bawah pimpinan Drs. M. Fuad Effendi (Universitas Negeri Malang) dan AD/ART IMLA. Muktamar II IMLA dilaksanakan di Jakarta pada 4-6 September 2003. Muktamar dibuka oleh wakil Presiden Hamzah Haz, dan diikuti oleh 122 utusan dari 51 perguruan tinggi. Muktamar II IMLA menghasilkan kepengurusan IMLA periode 2003-2007 di bawah pimpinan Dr. Moh. Luthfi Zuhdi (Universitas Indonesia) dan perubahan AD/ART organisasi. Muktamar III IMLA diselenggarakan di Bandung pada tanggal 23-25 Agustus 2007. Muktamar III IMLA ini menghasilkan kepengurusan periode 2007-2011 di bawah pimpinan Prof. Dr. Syamsul Hadi (Universitas Gajah Mada), dan perubahan AD/ART organisasi.

Dengan penghargaan yang diterima dari IMLA ini, Gontor pun semakin yakin dengan metode pengajaran bahasa Arab yang diterapkan dari awal berdirinya hingga saat ini, dan berharap dapat terus berupaya mencurahkan tenaga dan pikiran demi perkembangan bahasa Arab di Indonesia. Hal ini tentunya dapat direalisasikan dengan tersebarnya ribuan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di seluruh Indonesia, yang sudah tidak asing lagi dengan bahasa Alquran ini. shah wa

Popular Articles