Date:

Share:

“Beyond” Drama Arena 593 Sukses Digelar

Related Articles

GONTOR–Siswa Kelas 5 KMI sukses menggelar Pagelaran Seni “Beyond” Drama Arena pada Kamis malam (9/8/2018) di Pondok Modern Darussalam Gontor. Bertemakan “Gontor Mempertahankan Nilai, Menjadi Teladan Kehidupan Islami” acara ini diadakan guna memberi pendidikan lebih kepada 600 siswa kelas 5 KMI. Tidak hanya di kampus pusat, kegiatan ini juga serentak dilaksanakan oleh seluruh kampus PMDG mulai dari kampus 2 Madusari, kampus 3 Kediri, kampus 5 Banyuwangi, kampus 6 Magelang, dan kampus 9 Lampung.

Berbeda dengan sebelumnya, Beyond Drama Arena 593 dimulai dengan Gema Shalawat yang tahun ini disajikan dengan lagu “Law Kaana Bainanal Habib” yang dikala itu masyhur.

Selain itu, ada beberapa acara lain yang cukup unik yaitu:

  1. Beyond Beat, disajikan dengan sangat apik oleh santri kelas 5 yang sudah sangat berbakat, sehingga cukup memukau dan mendapat tanggapan positif dari semua kalangan penonton.
  2. Class Traditional, merupakan sebuah acara teater jenaka yang sarat akan pendidikan, acara ini adalah sebuah drama singkat para santri yang berselisih lantas perbedaan bahasa mereka, diakhiri dengan pesan persatuan yang menyatukan mereka.
  3. Tari Glipang, merupakan tarian tradisional asal Jawa Timur, yang menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Tarian ini merupakan perpaduan budaya Islam dan budaya Jawa yang dikemas menjadi sebuah tarian.
  4. Lenong Santri, setelah sekian tahun lamanya tidak tampil, akhirnya tampil pada Beyond Drama Arena 593, penyajian acara ini sangat singkat namun mampu menampilkan sebuah seni khas Betawi, teater yang berpadukan musik rebana.
  5. American Sign Language, sebuah penampilan gerakan tangan/isyarat khas Amerika yang dipadukan dengan musik dramatis dan sedih, menunjukkan rasa prihatin terhadap dunia yang sedang ditimpa oleh banyak musibah.

Selain itu, “Beyond” Drama Arena 593 disajikan dengan nuansa bangunan Gontor Putri pada backgroundnya, yang sarat akan nilai kemodernan dan kesederhanaan, ditambah lagi dengan pementasan drama yang berjudul “200 Hektare Sajadah Trimurti”, menambah kesan perjuangan di dalamnya. Drama “200 Hektare Sajadah Trimurti” menceritakan sejarah perjuangan dalam memperoleh dan mempertahankan tanah wakaf pondok yang ada di Mantingan, Ngawi.

Popular Articles