Date:

Share:

“At-Tarbiyah Al-Amaliyah”: Beginilah Rahasia Gontor Mencetak Guru yang Handal

Related Articles

DARUSSALAM–Seirama dengan kurikulumnya yakni Kulliyatu al-Mu’allimin al-Islamiyyah (KMI), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) selalu berupaya untuk mencetak guru-guru yang handal. Gagasan ini muncul atas dasar ketidakpuasan Trimurti Pendiri Pondok terhadap kurikulum yang berjalan di Indonesia. Di mana kurikulum akan berubah seiring bergantinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Untuk itulah Trimurti mencanangkan program KMI, yang berarti Persemaian Guru-guru Islam.

Salah satu penunjang untuk program ini adalah Kegiatan at-Tarbiyah al-Amaliyah. Kegiatan yang dikhususkan untuk siswa akhir KMI ini berupa praktek mengajar di dalam kelas, dengan beberapa teman lain yang mengoreksinya. Dilanjutkan dengan Darsu an-Naqd, atau yang biasa disebut dengan Pelajaran Mengkritisi. Di mana guru praktek dikritisi oleh teman-temannya dengan kritikan yang adil, ikhlas, manfaat, membangun, dan benar (sesuai fakta).

Dikelilingi ratusan orang. Inilah potret pelaksanaan at-Tarbiyah al-Amaliyah Perdana di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).
Dikelilingi ratusan orang. Inilah potret pelaksanaan at-Tarbiyah al-Amaliyah Perdana di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).

Periode ini, kegiatan rutin tahunan ini berlangsung selama 21 hari, Selasa (21/2) s.d. Senin (13/3). Dimulai dengan review pelajaran Tarbiyah, micro teaching, evaluasi, dan pengarahan oleh Bapak Pimpinan. Lalu pada Selasa (28/2), diadakan Prakter Mengajar Perdana yang dilaksanakan oleh delapan orang terpilih. Mereka dibagi ke dalam delapan kelompok besar, yang ditempatkan di delapan lokasi yang berbeda.

Kedelapan siswa tersebut adalah:

  1. Khalifaturrahman, 6-B di Balai Pertemuan Pondok Modern;
  2. Ahmad Zaki Alhafidz, 6-F di Aula Gedung Rabithah;
  3. Muhammad Ishlahul Anam, 6-B di Aula Gedung Saudi;
  4. Lalu Dhika Ido Sukmajati, 6-C di Aula Gedung Pakistan;
  5. Muhammad Zarkasyi Dzikrulloh, 6-D di Gedung Olahraga PMDG;
  6. Muhammad Fikri Mirfaqo, 6-D di Gedung Rabithah 114;
  7. Emir Abdul Aziz, 6-E di Gedung Rabithah 118;
  8. Yazid Zidan Prabowo, 6-F di Gedung Rabithah 318.

Hingga akhir pelaksanaan Praktek Perdana ini, segenap pembimbing utama masing-masing kelompok menyatakan apresiasi yang luar biasa. Pasalnya, tiap guru praktek dapat menjalankannya dengan baik dan patut untuk menjadi contoh bagi yang lainnya. Semoga seluruh siswa akhir 2017, Survival Generation senantiasa diberkahi kemudahan dan kelancaran dalam segala hal, terutama dalam Praktek Mengajar ini. Amin. b.Dasasta

Popular Articles