Date:

Share:

‘Diplomatic Tour’ Tuntun Dubes Sejumlah Negara Sahabat ke Gontor

Related Articles

PEACE COUNTRY—Kedatangan sejumlah Duta Besar (Dubes) negara-negara sahabat ke Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan sebuah kehormatan yang tak terduga. Kedatangan mereka ke Gontor, Sabtu-Ahad, 17-18 Oktober lalu bertajuk “Diplomatic Tour” yang bertujuan untuk mengenal budaya pesantren di Indonesia khususnya di Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebelum tiba di Gontor, rombongan sempat menyaksikan Festival Karapan Sapi di Surabaya, Sabtu (17/10) pagi.

Rombongan “Diplomatic Tour” di atas berasal dari delapan Kedutaan Besar (Kedubes) negara asing di Indonesia. Mereka berjumlah 10 orang yang terdiri dari lima Dubes dan dua councellor (penasihat kedutaan-red). Kelima Dubes tersebut adalah HE. Mr. Ibrahim A. Hajiyev dari Kedubes Azerbaijan, H.E. Mr. Abdulrahman Mohammed Amin A. ALKHAYYAT dari Kedubes Arab Saudi, H.E. Alice Megza dari Kedubes Zimbabwe, H.E. Mr. Carlos Manuel Leitao FROTA yang didampingi sang istri, Mrs. Arlinda FROTA dari Kedubes Portugal dan H.E. Mr. Ibrahim BABA MAI-SULE dari Kedubes Nigeria. Adapun kedua councellor yang hadir dalam kesempatan ini adalah Ms. Zabantu Ngcobo dari Kedubes Afrika Selatan dan Mr. Hua Ning dari Kedubes Cina. Selain itu, rombongan juga diikuti seorang pejabat Kedubes Pakistan, Mr. Mirza Salman.

Setiba di Gontor, rombongan Kedubes yang disertai dua orang staf dari Departemen Luar Negeri (Deplu) tersebut disambut langsung dengan suka cita oleh Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, di Kantor Pimpinan, Sabtu (17/10) sore. Dalam kesempatan tersebut, para Dubes menanyakan berbagai macam hal tentang Gontor. Mereka terlihat begitu berminat ketika mendengarkan penjelasan berkenaan dengan segala aktivitas yang terdapat di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan pertemuan bersama seluruh asatidz dan santri di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Dalam acara ini, setiap Dubes dipersilakan Pimpinan Pondok untuk menyampaikan sepatah dua patah kata di hadapan seluruh peserta yang hadir. Dengan sambutan singkat tersebut diharapkan dapat memotivasi para santri dan asatidz untuk meningkatkan diri dan menggali potensi mereka.

Kepada Gontor Online, H. E. Mr. Abdulrahman Mohammed Amin A. ALKHAYYAT mengatakan, dengan adanya kunjungan ini, mereka bisa menciptakan hubungan yang baik antara Kedubes dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. Di samping itu, Dubes Arab Saudi tersebut mengaku, dengan adanya acara ini ia dapat mengetahui kebutuhan santri Gontor. Ia menjelaskan bahwa yang sangat diharapkan dari acara ini adalah “Ta’zizu Atta’awun” (saling tolong-menolong-red) yang diantaranya dapat diwujudkan dengan memberikan beasiswa atau bantuan lainnya untuk para santri.

Senada dengan Dubes Arab Saudi, HE. Mr. Ibrahim A. Hajiyev, Dubes Nigeria, menyatakan, dengan adanya acara ini, diharapkan terciptanya suatu hubungan yang baik antara negara-negara di Amerika, Afrika, Eropa termasuk Indonesia sendiri. Menurutnya, kunjungan seperti ini sangatlah penting untuk menunjukkan bahwa Islam itu bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan apalagi melahirkan para teroris yang misinya jauh sekali dari konsep kasih sayang dalam ajaran Islam.

H.E. Ms. Alice Megza juga memberikan komentar. Menurutnya, ini merupakan sebuah acara yang sangat menarik, terlebih lagi ini adalah kunjungan perdananya ke sebuah lembaga pendidikan Islam. Ia menambahkan, pondok dengan santri yang ada di dalamnya dilengkapi disiplin yang luar biasa akan membentuk kader-kader berkualitas untuk menjadi ‘leader of the future’ atau pemimpin hebat di masa depan kelak. H.E. Mr. Ibrahim BABA MAI-SULE juga berpesan kepada para santri agar selalu berusaha menjadi pemimpin generasi masa depan.

Sebelum kembali ke Jakarta, rombongan yang sempat menginap di Wisma Darussalam Pondok Modern Darussalam Gontor tersebut, sarapan pagi bersama Pimpinan Pondok, Ahad (18/10), di aula Aligarh. Selain itu, rombongan juga sempat singgah di Gontor Putri 3 dan bercakap-cakap dengan santriwati yang ada di sana. Setelah itu, mereka bertolak ke Solo untuk bertemu Bupati Solo sekaligus mengunjungi Desa Kauman, pusat batik Solo.
 

Popular Articles