Date:

Share:

35 Tahun Umur Pak Wito untuk Darussalam Press

Related Articles

Gontor- 35 tahun sudah Abdi Suwito mengabdikan dirinya kepada Pondok Modern Darussalam Gontor, tepatnya sebagai pekerja di Darussalam Press (DP).
Pria yang akrab disapa dengan Pak Wito ini, memulai karirnya semenjak percetakan tersebut berdiri (1983) hingga saat ini.

Banyak hal yang membuat Pak Wito tetap eksis bekerja di DP hingga saat ini, salah satunya adalah unsur keberkahan dan jiwa keikhlasan yang ada di pondok. “DP itu surga bagi orang (pekerja) yang beriman..” ujar Pak Wito, Sabtu (22/9). Beliau memandang bahwa jiwa keikhlasanlah yang membawa berkah bagi pondok ini beserta keluarganya, satu hal yang jarang ditemukan di luar pondok.

Karir Pak Wito dilatarbelakangi oleh keluarganya yang memiliki ikatan erat dengan Gontor. Konon, orang tua beliau merupakan salah satu pejuang Gontor yang membantu Trimurti Pendiri dalam mencari santri. Selain itu, kakak Pak Wito sendiri merupakan pembantu di pondok yang mengantarkan air minum ke kamar-kamar guru. Ketika Gontor mendapatkan bantuan mesin cetak, dibutuhkanlah banyak orang untuk bekerja, maka beliaulah salah satu dari orang yang diajak untuk itu.

Mulanya pak Wito ditugaskan di bagian offset selama 20 tahun, setelah itu, pak Wito ditugaskan di bagian finishing sampai sekarang.

Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Pak Wito juga mendapatkan keuntungan lain dari pekerjaannya tersebut. Suatu saat ketika DP menerima order pencetakan Surat Al-Waqiah, beliau sengaja mengambil satu lembar dan mempelajarinya, dibantu oleh Muttaqin Said, salah satu guru KMI saat itu. Seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah ternyata beliau mampu menghafal semua ayat di surat tersebut. Semenjak saat itu, Pak Wito merasakan betapa melimpahnya keberkahan yang datang, banyak bantuan yang datang silih berganti.

Selain pak Wito, terdapat 2 orang pekerja lain yang terus eksis dari awal berdirinya DP hingga sekarang, mereka adalah Sugito dan Suyono.

Beliau juga menyampaikan bahwa Pak Zar (K.H. Imam Zarkasyi) semasa hidupnya selalu memantau DP setiap hari.
“Kerja itu gak usah cepat-cepat, yang penting jadinya cepat” seringkali ujar Pak Zar kepada para pekerja saat itu.

Pak Wito adalah teladan yang baik untuk ditiru, keadaan beliau dalam membantu pondok berbuah dengan berkembangnya DP secara pesat. sand88

Popular Articles