Date:

Share:

Cara Dr. Zakir Naik Mendidik Anak-anaknya

Related Articles

zakir-naikk

Dalam ceramah Dr. Zakir Naik, ada seorang wanita muda yang menanyakan kepada beliau “Bagaimana Anda membesarkan putri Anda menjadi penceramah internasional yang sukses? Sedangkan wanita dianggap lemah dan rapuh”. Dari pertanyaan tersebut, beliau menjawab dengan sangat tegas bahwa merupakan kewajiban setiap Muslim untuk berdakwah, menurut Qur’an dalam surat al-Ash ayat 1-3 disebutkan “Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan menasehati supaya menaati kebenaran dan menasehati supaya bersabar.”

Minimal ada empat syarat yang diperlukan agar manusia manapun bisa masuk jannah (surga). Yang pertama adalah iman, kedua adalah amal shaleh, ketiga adalah menasehati supaya menaati kebenaran atau berdakwah, dan keempat adalah menasehati supaya bersabar. Jadi, berdasarkan surat al-Ash, kata beliau “Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi, kamu tidak akan masuk jannah (surga). Kita mungkin Muslim yang sangat baik, kita shalat lima waktu, mungkin berhaji, mungkin puasa di bulan ramadhan, tapi jika kita tidak melakukan dakwah, menurut surat al-Ashr kita tidak akan masuk jannah (surga).” Hanya dakwah saja juga tidak bisa, keempat-empatnya haruslah terpenuhi, yaitu iman, amal shaleh, berdakwah, dan menasehati agar bersabar. Jadi setiap muslim setidaknya harus menjadi da’i paruh waktu. Lebih lanjut al-Qur’an mengatakan dalam surat al-Imran ayat 104 “Hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” Disini Allah berfirman tentang da’i penuh waktu. Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis penuh waktu. Berapa banyak da’i penuh yang ada ? Allah berfirman “Dan hendaklah diantara kamu segolongan ummat yang merupakan da’i penuh waktu, penceramah penuh waktu. Mereka orang-orang yang beruntung.”

Beliau juga menceritakan pengalaman beliau dimana yang telah selesai kuliah kedokteran, dan memilih menjadi dokter, karena beliau berfikir dokter adalah profesi terbaik di dunia. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Syeikh Ahmed Deedad, beliau menyadari bahwa da’i adalah profesi yang lebih baik. Dan Allah berfirman dalam surat Fussilat ayat 33 “Siapa yang lebih baik ucapannya dibanding orang yang mengajak ke jalan Tuhanmu, melakukan dan berkata ‘Aku Muslim’?” ketika beliau menyadari bahwa da’i jauh lebih unggul daripada seorang dokter, maka beliau berubah dari profesi dokter tubuh menjadi dokter ruhani. Ternyata, keinginan ibunya untuk menjadi dokter seperti dr. Chris Barnard. Ia adalah seorang kardiologis pertama, ahli jantung yang pertama kali melakukan transplatansi jantung. Dan ketika Dr. Zakir Naik bertanya pada ibunya setelah bertemu dengan syeikh Ahmed Deedad yang berasal dari Afrika Selatan, “apa ibu ingin aku menjadi Syeikh Deedat atau Chris Barnard?” Ibunya menjawab: “kedua-duanya”. Kemudian ketika Dr. Zakir Naik terlibat dalam bidang dakwah dan beliau bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, dan menjawab “aku bisa mengorbankan seribu dr.Chris Barnard untuk seorang Syeikh Deedad.”

Berkaitan dengan pertanyaan diatas, beliau mengatakan akan menjadikan semua anak-anaknya, entah itu putra maupun putri, beliau menjadikan sebagai penceramah, alasannya bahwa itu profesi terbaik. Inilah profesi para anbiya’ (nabi-nabi Allah SWT). Dan ketika ia mendirikan sekolah yang ada di Bombay bahwa mendirikan sekolah yang mengedukasikan antara dunia dan akhirat. Ketika anak-anak belajar di sekolah yang di bangun oleh Dr.Zakir Naik, ia memberikan mereka edukasi untuk dunia dan akhirat. Jadi ketika seorang anak bergabung dengan sekolah ini pada umur 2 setengan tahun, ketika dia masuk play group, dari playgroup diajarkan anak itu bahasa Arab dan Inggris. Dan juga diajarkan bahasa lokal lainnya, Hindi, urdu, Marathi, yaitu 5 bahasa. Tapi dalam 2 bahasa mereka dibuat sangat kuat, bahasa internasional adalah bahasa inggris, dan bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab. Kemudian urdu, hindi, Marathi. Ketika mereka kelas 5, mereka telah paham al-Qur’an, mereka diajarkan untuk menjadi hafidz al-Qur’an, dan ketika di umur mencapai 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar al-Qur’an. Kebugaran fisik itu wajib, setiap murid baik pria maupun wanita saat mereka kelas 6 mereka harus sudah sabuk hitam dalam bela diri. Dan ketiga anaknya adalah hafidz al-Qur’an, kedua putri dan putranya pemegang sabuk hitam dalam beladiri, dan juga bisa bahasa Arab dan Inggris, serta mengajarkan cara bicara dihadapan public dari umur 4 tahun. Ketika anak-anaknya berumur 5,6,7 mereka bisa ceramah di Peace TV depan ribuan orang, mereka tidak demam panggung.

Di sela-sela jawaban Dr.Zakir Naik, ia bertanya kepada audience “kapan paling awal kamu mulai berfikir menjadikan anakmu, terlepas dari kapan kamu menjadikannya sebagai da’i? ada beberapa audience yang menjawab di umur 15, bahkan ketika saat dia lahir. Dr.Zakir Naik mengapresiasi atas jawabannya yang sangat bagus namun tidak sempurna kata beliau. Ternyata jawaban terbaik adalah ketika memilih pasangan hidup. Jika menginkan anak-anaknya sebagai da’i atau profesi apapun, maka memilih ketika memilih pasangan hidup. Karena ibu adalah guru yang terbaik. Jadi, baik yang laki-laki maupun perempuan harus mempunyai niatan dari umur muda dan pertolongan paling baik datang dari Allah SWT. Menurutnya bahwa, bukan berarti da’i hanyalah orang yang bisa bicara, namun juga bisa ahli dalam menulis, dia bisa menjadi penulis yang baik, bisa menjadi pembicara yang baik, dan bisa menjadi pemikir yang baik.

Di sela-sela akhir jawabannya, bahwa kemampuan materi yang dikuasi mungkin hanya 7%, sedangkan keahlian berpresentasinya 93%, caranya berbicara, caranya mengatur nada bicara, gestur tangannya, gerakan matanya, semua iniberpengaruh 93%. Ia juga mengatakan bahwa “Jika anda ingin anak-anak anda menjadi da’i, maka sekolahkan anak-anakmu yang mempunyai visi tersebut.”

Pada Selasa malam, tanggal 4 April 2017, Dr. Zakir Naik dijadwalkan mengisi acara “International Public Lecture” di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Berdasarkan informasi valid dari Panitia UNIDA Gontor, check-in untuk peserta yang telah terdaftar dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Peserta diharuskan membawa ID-Card saat check-in nanti. Adapun nomor registrasi peserta untuk mendapatkan ID-Card dapat dilihat di unida.gontor.ac.id/zakirnaik/hutama

Diambil dari: https://www.youtube.com/watch?v=hmkF9tCYdUY

Popular Articles