KMI

KMI ( Kulliyatul Mu’alimat Al-Islamiyah )

     KMI ( Kulliyatul Mu’alimat Al-Islamiyah ) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam aktifitas akademis pengajaran dan pendidikan merupakan dua elemen terpenting Pondok Modern Darussalam Gontor ( PMDG ).Kulliyatul Mu’alimat Al-Islamiyah ( KMI ) terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas akademis siswi KMI (PMDG).

    Merupakan suatu lembaga yang menangani pendidikan tingkat menengah di Pondok Modern Darussalam Gontor. Lembaga ini didirikan tanggal 19 Desember 1936. Kulliyatu-l-Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) merupakan lembaga Pendidikan Guru Islam yang mengutamakan pembentukan kepribadian dan sikap mental, dan penanaman ilmu pengetahuan Islam.
Dalam sejarah perjalanannya, KMI pusat telah lima kali mengalami pergantian direktur, secara berurutan sebagai berikut: K.H. Imam Zarkasyi (1936-1985), K.H. Imam Badri (185-1999), K.H Atim Husnan (1999-2002), K.H. Syamsul Hadi Abdan (2002-2009), H. Masyhudi Subari, MA (2009-sekarang). Sedangkan KMI Gontor Putri telah mengalami 3 pergantian direktur, secara berurutan sebagai berikut: KH. Sutaji Tajuddin MA (1991-2009), KH. Ahmad Suharto, M. Pd (2011-2014), Dr. Fairuz Subakir Ahmad, MA (2014) dan H. Muhammad Fauzi, M. Pd sebagai wakil direktur KMI di Gontor Putri 2.
A.    Program Pendidikan
Terdapat dua macam program yang ditempuh siswa di KMI PMDG: program regular dan program intensif.
1.    Program Regular
Program ini diperuntukkan bagi siswa/i lulusan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, dengan massa belajar 6 tahun, yakni ditempuh dari kelas 1 secara berurutan sampai kelas 6.
2.    Program Intensif
Program ini diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTs dan diatasnya, dengan masa belajar 4 tahun, dengan urutan 1-3-5-6. Kelas intensif sebenarnya hanya diselenggarakan pada kelas 1 dan 3, karena itu disebut kelas 1 intensif dan 3 intensif. Sedangkan di kelas 5 mereka belajar secara reguler bersama-sama dengan lulusan SD atau MI yang juga syudah duduk di kelas 5, demikian pula halnya dengan kelas 6. Pada program intensif (kelas1 dan kelas 3), sebagian materi umum tidak diajarkan sedangkan mata pelajaran Berhitung dan Matematika diajarkan dengan alokasi waktu setengah dari waktu kelas regular. Alokasi waktu pelajaran umum yang tidak diajarkan diisi dengan mata pelajaran kelompok Bahasa Arab dan kelompok Dirasah Islamiyah.
Disamping kedua program ini, bagi santri baru yang pernah belajar di pondok-pondok yang dikelola alumni Gontor ataupun pondok-pondok lain, setelah mereka lulus mengikuti ujian masuk; baik di kelas intensif maupun regular, yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian ke kelas yang lebih tinggi, dan begitu seterusnya hingga kelas 5 dengan ketentuan tertentu.

B.    Jam Belajar
Jam belajar santri di KMI berlangsung dari jam 07.00 WIB-12.15 WIB. Waktu belajar tersebut dibagi menjadi 6 jam pelajaran, masing-masing mendapat alokasi waktu 45 menit.

C.    Tujuan
Tujuan Pembelajaran di KMI PMDG adalah mencetak santri yang mukmin muslim, taat menjalankan dan menegakkan syari’at Islam, berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengatahuan luas, berfikiran bebas, serta berkhidmat kepada bangsa dan negara.

D.    Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di KMI dapat dibagi menjadi beberapa bidang studi sebagai berikut: Bahasa Arab (Semua disampaikan  dalam Bahasa Arab), Dirasah Islamiyah (kelas 2 ke atas, seluruh mata pelajaran ini menggunakan bahasa Arab), Kependidikan dan Keguruan, Bahasa Inggris (Dengan Bahasa Inggris), Ilmu Pasti, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Kewarganegaraan/Keindonesiaan.
Komposisi kurikulum semacam di atas ditetapkan untuk tujuan tertentu. Pengetahuan Bahasa Arab dimaksudkan untuk membekali santri kemampuan berbahasa Arab yang menjadi kunci untuk memahami sumber-sumber Islam dan khazanah pemikiran Islam. Sedangkan Bahasa Inggris digunakan untuk media komunikasi modern dan mempelajari pengetahuan umum, bahkan juga pengetahuan agama, karena saat ini tidak sedikit karya-karya di bidang studi Islam ditulis dalam Bahasa Inggris.
Dalam Kurikulum KMI diupayakan terwujudnya keseimbangan dan perpaduan antara pengetahuan agama (Dirasah Islamiyah) dan pengetahuan umum (ilmu pasti, IPA, dan IPS).
Mata pelajaran keindonesiaan atau kewarganegaraan adalah untuk memahami dan menghayati dan menghargai tradisi, budaya, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan bangsa Indonesia.

E.    Tenaga Pengajar
Semua guru yang mengajar di KMI adalah tamatan KMI; baik mereka itu yang tamat KMI saja maupun mereka yang juga menjadi alumni berbagai Perguruan Tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
F.    Siswa
Siswa KMI memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Mereka berasal dari seluruh pelosok Nusantara dan ada juga yang berasal dari mancanegara, seperti : Malaysia, Thailand, Australia, Singapura, Amerika. Pernah ada juga yang berasal dari Saudi Arabia, Suriname, Somalia, Jepang dan Belanda.
G.    Pengakuan-Pengakuan
Di samping memperoleh pengakuan dari Pemerintah Indonesia (Keputusan Dirjenbinbaga Islam, Departemen Agama, Nomor E.IV/PP.03.2/Kep/64/98), dan dari Depertemen Pendidikan Nasional, Nomor 105/O/2000, Ijazah KMI juga dapat pengakuan dari luar negeri, di antaranya:
1.    Menteri Pendidikan dan pengajaran Republik Arab Mesir tahun 1957 menetapkan persamaan Ijazah KMI Gontor dengan sekolah Menengah Tingkat Atas Mesir dengan surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Direktorat Kebudayaan Departemen Luar Negeri No. 18, No. Surat 1021/01, tanggal 13 Juni 1957. Bagi pemegang ijazah KMI diperbolehkan mendaftarkan diri pada Univesirtas di Mesir.
2.    Mu’adalah (persamaan) Universitas Al-Azhar, Mesir tahun 1986. Mu’adalah tersebut diperbarui tahun 1996 dan 2002.
3.    Ketetapan Kmentrian Pengajaran Kerajaan Saudi Arabia tahun 1387/1967 bahwa Ijazah KMI Gontor disamakan dengan ijazah Sekolah Menengah Tingkat Atas di Saudi Arabia. Persamaan ini berdasarkan keputusan Menteri Pengajaran No. 4/3/38/4459 tanggal 16/6/1387. SK ini diperbarui tahun 2000.
4.    Pengakuan dari University of The Punjab, Lahore, bahwa pemegang ijazah KMI dapat meneruskan pendidikan di lingkungan Universitas ini, melalui keputusan tertanggal 24 Agustus 1991.
Perlu diketahui bahwasanya “Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyyah (KMI)” telah disamakan dengan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Negeri (SK Binbaga Islam No.E IV/KEP/64/98) dan sekolah Menengah Umum (SK Mendiknas No. 105/5/2000).

H.    Kegiatan
Kegiatan yang dimaksudkan di sini tidak melulu bersifat intra-kurikuler, tetapi meliputi segala kegiatan yang dilakukan oleh lembaga KMI, karena ada juga yang bisa digolongkan ke dalam kegiatan ko-kurikuler atau bahkan ekstra-kurikuler. Sebagaimana disebutkan diatas kegiatan KMI ini terdiri dari harian, mingguan, tengah tahunan, dan tahunan.
1.    Kegiatan Harian
Kegiatan ini meliputi:
a.    Supervisi proses pembelajaran, dilakukan oleh bagian Proses Belajar Mengajar dan Pembinaan Karir Guru
b.    Pengecekan persiapan mengajar, dilakukan oleh guru-guru senior yang bertugas secara bergantian sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
c.    Pengawasan disiplin masuk kelas, agar tidak ada santri yang terlambat masuk kelas
d.    Pengontrolan kelas saat pelajaran berlangsung oleh guru piket. Pengontrolan kelas untuk mengecek apakah ada kelas yang tidak ada gurunya dan untuk mengetahui ketepatan waktu hadir guru di kelas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kelas ada guru pengajar masuk tepat waktu.
e.    Pengontrolan asrama santri saat pelajaran berlangsung oleh guru yang bertugas untuk memastikan bahwa tidak ada siswa yang tidak masuk kelas, kecuali dengan izin. Di samping itu guru juga mengontrol kebersihan, keasrian  dan kenyamanan asrama.
f.    Penyelenggaraan belajar malam (muwajjah), berlangsung pada jam 20.00-21.30 WIB.
g.    Pembagian tugas “Jum’at bersih” untuk tiap kelas, agar kebersihan kelas tetap terjaga.

2.    Kegiatan Mingguan
a.    Pertemuan guru KMI setiap Kamis (Kemisan) untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar selama seminggu. Forum ini juga digunakan oleh Pimpinan Pondok untuk menyampaikan program-program dan masalah-masalah Pondok secara keseluruhan.
b.    Pertemuan ketua-ketua kelas (Jum’at malam) untuk menyampaikan informasi seputar aktifitas belajar-mengajar dan disiplin dalam kelas.

3.    Kegiatan Tengah Tahunan
Program tengah tahunan di KMI adalah ujian semester I dan II. Panitia ujian terdiri dari beberapa guru dibantu oleh seluruh kelas 6.

4.    Kegiatan Tahunan
Kegiatan ini lebih merupakan kegiatan penunjang keberhasilan belajar siswa. Program ini meliputi:
a.    Fath al-Kutub: Kegiatan ini adalah latihan membaca kitab (terutama kitab klasik) untuk kelas 5 dan 6, juga sebagai wahana menguji kemampuan mereka dalam berbahasa Arab. Santri diberi tugas untuk membahas persoalan-persoalan tertentu dalam bidang akidah, fiqh, hadits, tafsir, akhlak, dll. Para santri diharuskan menyerahkan laporan tertulis mengenai hasil kajiannya kepada guru pembimbing. Kegiatan ini berlangsung selama seminggu..
b.    Fath al-Mu’jam: latihan dan ujian membuka kamus berbahasa Arab untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan berbahasa Arab santri, terutama dalam menelusuri dan mencari akar dan makna kosa kata.
c.    Manasik al-Haj: latihan praktik ibadah haji bagi siswa baru, berlokasi di lingkungan kampus, di bawah bimbingan guru-guru yang sudah menunaikan haji.
d.    Amaliayat al-Tadris: ujian praktik mengajar untuk siswa kelas 6.
e.    Al-Rihlah al-Iqtishadiyah (vocational guidance): orientasi tentang dunia usaha dan kewiraswastaan. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan jiwa kewiraswastaan kepada para santri. Kegiatan ini diberikan melalui ceramah-ceramah dan kunjungan ke objek usaha di usaha di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
f.    Penulisan karya ilmiah mengenai berbagai persoalan keagamaan dan kemasyarakatan dalam bahasa Arab sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas keilmuan santri kelas 6.
g.    Pembekalan wawasan mengenai berbagai persoalan untuk santri kelas 6 menjelang tamat belajar di KMI. Pembekalan ini meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
1)    Orientasi tentang pers dan jurnalistik, belajar di perguruan tinggi, wawasan pengembangan kemasyarakatan, kepesantrenan, perpustakaan, studi Islam, dan metode dakwah.
2)    Ceramah dan dialog mengenai Darul Hadis (LDII), Syiah, orientalisme, gerakan-gerakan Islam sempalan, dan Jamaah Tabligh.
3)    Kursus komputer dan penataran untuk mengajar TPA/Q
h.    Termasuk acara tahunan adalah penerimaan santri baru setiap bulan Syawwal.
I.    Fasilitas
Di antara fasilitas penunjang keberhasilan proses pembelajaran di KMI adalah: perpustakaan, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer.