Date:

Share:

Satukan Barisan, Kuatkan Organisasi dan Perjuangan Demi Kejayaan Ummat Islam

Related Articles

Mantingan –  Antusiasme, kesemangatan serta kekhidmatan mewarnai jalannya acara Laporan Pertanggungjawaban Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) dan Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) periode 1437-1438 H/2016-2017, yang berlangsung selama empat hari (6-7/2/2017 – Koordinator Gerakan Pramuka dan 8-9/2/2107 – OPPM) di Auditorium Gontor Putri Kampus 1, yang diikuti oleh seluruh santriwati beserta dewan guru. Proses belajar mengajar di kelas sementara diliburkan dan diganti dengan kelas besar yang langsung dipimpin oleh bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz Ahmad Suharto, M.Pd I dan bapak Direktur KMI  Gontor Putri Kampus 1, Al-Ustadz Fairuz Subakir Ahmad, M.A.

Serah Terima Amanat KoordinatorDalam pidato sambutannya, bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri 1 Al-Ustadz Ahmad Suharto, M.Pd I berpesan bahwa, “Bentuk antusias santriwati menyongsong kakak-kakaknya sebagai bentuk dari penghargaan dan penghormatan kepada kakak-kakak Kordinator Gerakan Pramuka dan OPPM yang telah berjuang memberikan waktu tenaga dan pikirannya sebagai bentuk dedikasinya selama satu tahun untuk kemajuan OPPM serta cermin harapan terhadap pengurus OPPM baru.

Kalau kamu ingin mendapat penghargaan atau dihargai orang lain, maka hargailah dirimu sendiri. Dengan berperilaku yang baik, berprestasi dan memberikan dedikasi perjuangan yang bagus, pengorbanan-pengorbanan pribadi demi kemajuan OPPM dan Pondok, otomatis akan dihargai orang lain tanpa harus meminta-minta.

Kita mempunyai tugas yakni meneguhkan, mengokohkan dan menguatkan sibgah Gontory, diantara sibghah jati diri,  ciri khas, keunggulan kekhususan pondok kita adalah sebagai lembaga pendidikan yang kokoh dan kuat. Pendidikan kita yang syamil, mutakamil, komplit, terpadu, komprehensif, mustaqil serta mandiri adalah pendidikan keorganisasian. Mengapa demikian? Karena ini sesuai dengan ciri khas modern, modernitas: umat islam sering berkumpul, tetapi tidak bisa berjamaah dengan baik, hanya berkumpul tapi tidak mempunyai tujuan dan orientasi tanpa tahu jika diadu domba oleh musuh. Tapi kalau kita terorganisir maka musuh kita akan gentar dan kita tidak akan mudah diadu domba.Pelantikan OPPM Baru

Itu artinya “الحق بلا نظام قد يغلبه الباطل بلا نظام (al-haqqu bilā nidhomin qod yaglibuhu al-bāthilu bin nidhōm)”–kebenaran yang tidak terorganisir bisa saja akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir. Kebathilan di depan kita sangat terorganisir, kekuatan kapitalisme, komunisme, liberalisme, dan sekuler telah terorganisir dan mengorganisir diri, solid serta bahu membahu satu sama lain, apalagi yang mereka hadapi adalah umat Islam terutama ummat Islam di Indonesia. Tampaknya Islamphobia atau kekhawatiran dan ketakutan akan kebangkitan Islam bukan hanya di Eropa dan Amerika saja, ironisnya di Indonesia yang mayoritas 80% penduduknya Muslim serta saat ini banyak pejabat-pejabat kita yang dihinggapi kekhawatiran dan ketakutan terhadap Islam. Mereka mengorganisir kekuatan-kekuatan itu dan mengintimidasi kekuatan ummat Islam, maka kita harus menyatukan barisan dan menguatkan organisasi kita, ﴿ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ ﴾ ”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh (As-Shaff: 4)”. Jadi ini bukan sekedar pendidikan organisasi atau pendidikan kemasyarakatan, tapi ini pendidikan perjuangan Islam. Kedepan ummat Islam akan kita didik lewat persantren, kita ajarkan berorganisasi agar rapat dan  rapi untuk kejayaan ummat Islam”.

Selanjutnya, pengesahan pengurus baru Koordinator Gerakan Pramuka dan OPPM periode 2017-2018, dengan formatur pengurus KGP sebanyak 42 orang diketuai oleh Anjum Pelangi (5C) dan Rafi’ah Husna (5F) dan OPPM sebanyak 180 orang, diketuai oleh Rifa Rafiyah (5B) dan Hamraa Bachtiar (5B). Fadhillah R.

 

Popular Articles