Date:

Share:

Nukhbatul Jami’ah : Pacu Mahasiswi Guru Bermental Sitti-l-Kull

Related Articles

Mantingan – untuk terus meningkatkan bakat, potensi, dan mentalitas mahasiswi guru, Dewan Mahasiswi (DEMA) Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri 1 adakan ajang Nukhbah Jami’ah pada Jum’at (20/1) lalu. Acara berlangsung di aula Kulliyatul Banat dan dihadiri oleh seluruh mahasiswi dan para wisudawati UNIDA Putri  yang ikut menyaksikan acara tersebut.

Sepekan sebelumnya, seluruh mahasiswi semester IV mengikuti essay test tentang pengetahuan umum, universitaria, dan kepondokmodernan. Dua orang mahasiswi dengan nilai terbesar setiap prodinya maju ke babak penyisihan dengan interview test. Dari situlah, nilai tertinggi akan mewakili prodinya dan bersaing melawan 7 mahasiswi lainnya dari prodi masing-masing. Keahlian, keterampilan dan kemampuan peserta yang mencakup olahpikir, olahdzikir, olahraga, dan olahrasa terus diuji untuk mengumpulkan skor menuju babak semi final. Selain peserta, terdapat pula lomba desain banner antar prodi yang juga memeriahkan acara Nukhbatul Jami’ah bagi para senator dan suporter.

8 mahasiswi terbaik perwakilan tiap prodi yaitu Hunaida El-Abidah (Pendidikan Agama Islam) dan Tsaniya Ruchamainnisaa (Pendidikan Bahasa Arab) dari Fakultas Tarbiyah. Fakultas Ushuluddin diwakili oleh Amirah Diniati (Perbandingan Agama), Umi Nur Hasanah (Ilmu Aqidah), dan Riskyana Wahyu Laras Pertiwi (Ilmu Qur’an dan Tafsir). Dari Fakultas Syari’ah yaitu Rifka Faiza (Perbandingan Madzhab dan Hukum) dan Fidya Turohmah (Hukum Ekonomi Syariah), serta Salsabila Ayu (Ekonomi Islam) dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen yang pada akhirnya dimenangkan oleh Rifka Faiza dari Prodi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah.

2
Al-Ustadz K.H. Ahmad Suharto, M.Pd.I menyampaikan sambutan acara Nukhbatul Jami’ah

Saat pembukaan ajang Nukhbatul Jami’ah Bapak Wakil Pengasuh menjelaskan; “Acara ini diselenggarakan untuk belajar dan menambah pengalaman bagi kalian semua. Tidak wajib kita nanti harus menentukan jadi apa. Yang wajib itu sekarang kita harus belajar. Belajar apa saja yang bermanfaat, mengambil khibrah (pengalaman) dan pelajaran. Kalau kita mempunyai cukup bekal dan semakin banyak bekal kita, semakin baik akhlak kita, semakin banyak wawasan kita, semakin banyak pengalaman kita, in sya Allah semakin bermanfaat. Apapun nanti profesi kita, tetap kita menjadi orang yang berguna dan bermanfaat”. kholifah

Popular Articles