Date:

Share:

Kaligrafi dan Khot bukan sebuah bakat – Seminar Khot

Related Articles

Seminar Khot
Kampus Putri 1– Kaligrafi dan Khot itu bukan sebuah bakat melainkan buah dari latihan. Hal itulah yang ditekankan oleh Ustadz Muhammad Nur, Lc dalam acara Seminar Khot pada hari Selasa dan Rabu yang lalu (03/01). Beliau selalu menekankan bahwa keindahan tulisan itu bisa dimiliki dengan banyak berlatih dan juga dengan kesabaran, menurut beliau wanita sebenarnya jauh lebih telaten dan sabar dalam hal ini, hanya saja jarang ada yang mau menekuninya.  Dalam sambutannya ustadz Soeharto selaku Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 1,  juga berpesan agar kegiatan ini bisa berlanjut setelah acara ini selesai, tidak hanya berhenti sampai disini, karena menurut beliau belajar khot tidak hanya satu dua kali melainkan butuh berkali-kali untuk menghasilkan keindahan tulisan itu sendiri, beliau juga menginginkan dari kegiatan seperti ini akan lahir khototoh-khototoh yang hebat di masa mendatang.

Seminar yang berlangsung selama dua hari ini, diadakan oleh Bagian Kesenian Gontor Putri Kampus 1 yang diikuti oleh beberapa santriwati perwakilan dari setiap angkatan. Hari pertama diisi oleh Ustadz Muhammad Nur, Lc , yang dilanjutkan oleh Ustadz Husna Sanjaya di hari berikutnya. Para peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini, selain dikenalkan dengan bentuk-bentuk tulisan khot, diantaranya: khot naskhi, khot diwany, khot riq’ah, khot diwani al jayyidu, khot nastaliq, mereka juga dikenalkan oleh beberapa tokoh khotot dan khothotoh. Setelah mengenal jenis khot dan beberapa khotot dan khothotoh, para peserta ditantang untuk membuat khot dengan seindah mungkin, yakni dengan tiga hasil karya terbaik yang diraih oleh Silma Pratama (6B), Ariza Rizki (4C), dan Umairah Bt. Abd Hadi (3C).Seminar Khot Gontor Putri 1

Dengan diadakannya seminar ini, adalah bukti bahwasanya Gontor tidak hanya mementingkan pendidikan di dalam kelas, kreatifitas santriwati pun dapat digali dan dikembangkan  melalui kegiatan-kegiatan yang juga ada diluar kelas. Karena “apa yang mereka lihat, yang mereka dengar, dan yang mereka rasakan adalah sebuah pendidikan”. Hazn

 

Popular Articles