KAMPUS 2 – Matahari seperti tidak ingin menampakkan sinarnya, udara juga begitu sejuk terasa, dan langit pun terlihat mendung seperti ingin menjatuhkan isinya. Terlihat wajah para pejuang-pejuang Islam sibuk membaca buku yang mereka bawa dengan serius, seperti tidak ingin melewatkan satu kata pun untuk tidak dibaca. Tapi tidak sedikit pula yang berbincang-bincang dengan teman sebayanya. Seluruhnya berkumpul dan berbaris rapi di lapangan Sintesa dengan berseragam masuk kelas sehari-hari dan dengan membawa pulpen pastinya.
Pada hari ini, kamis (24/11) tepat pukul 06.00 WIB pagi acara Pembukaan Ujian Tulis awal tahun 1438 H dimulai. Ujian tulis ini dibuka langsung olah Bapak Pengasuh, H. M. Hudaya, Lc. M.Ag. Dalam pidatonya, beliau menyinggung beberapa musibah kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara Muslim dibeberapa negara didunia. “ Jihad kita adalah menuntut ilmu, sementara jihad kaum muslimin yang lain dengan mengangkat senjata demi menjaga agama Allah.”
“anak-anakku agar mempersiapkan lahir dan batin, peperangan yang akan kita hadapi ini. Jihad memerlukan persiapan lahir dan batin, lahir harus sehat fisiknya, peralatannya, bukunya, pulpennya, itu semua ibaratkan senapan dengan amunisinya. Tidak ada gunanya senapan tanpa peluru, begitu pula sebaliknya tidak berguna juga peluru tanpa senapan. Batinmu juga harus dipersiapkan, mentalmu, ibadahmu semuanya harus siap,” pesan beliau dengan semangat.
Diakhir pidato, beliau menekankan kembali bahwasanya ujian ini untuk semua yang berada dipondok, bukan hanya santri. Maka, semuanya bertanggungjawab atas kelancaran ujian ini dengan sebaik-baiknya dan tentunya dengan niat ibadah lillah tolaban liridhollah subhanahu wataaala.bhiel
