Date:

Share:

Tarbiyah Amaliyah di Gontor 2 Berlangsung Selama 7 hari

Related Articles

Gontor 2- Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) merupakan kurikulum pengajaran yang digunakan di Gontor yang bertujuan melahirkan para guru islam yang bermutu. Tarbiyah Amaliyah atau yang biasa disebut praktek mengajar menjadi salah satu agenda besar guna merealisasikan tujuan tersebut.

Irfan Hanifi Salim, mudarris pada Tarbiyah Amaliyah Perdana
Irfan Hanifi Salim, mudarris pada Tarbiyah Amaliyah Perdana

Sejumlah 111 siswa akhir KMI Gontor 2 melaksanakan kegiatan tarbiyah amaliyah selama 7 hari. Terhitung mulai hari sabtu (27/3) hingga Sabtu (4/4). Sebelumnya mereka mengikuti pembukaan di Gontor pusat pada hari Rabu (23/3) dan beberapa pengarahan di Gontor 2 setelahnya. Dan dilanjutkan dengan Tarbiyah Amaliyah perdana yang dilaksanakan pada hari Rabu (25/3), bertempat di Masjid Jami’ dengan murid dari kelas 2B. Siswa kelas enam yang terpilih untuk melaksanakan Amaliyah Perdana pada tahun ini adalah Irfan Hanify Salim, siswa kelas 6C asal Jember yang ditunjuk langsung oleh bapak pengasuh ketika acara Orientasi Tujuan Pendidikan pada hari Senin (23/3) malam. Adapun evaluasi pengajaran atau yang disebu Duruusu-n-Naqdi berlangsung selama 2 hari di masjid Jami’ lantai 2.

                Selanjutnya, seluruh kelas enam yang berjumlah 111 orang, dibagi menjadi 11 firqoh yang mana setiap firqoh-nya terdiri dai 10-11 orang. Amaliyah perdana di setiap firqoh dilaksanakan pada hari Sabtu (27/3). Kegiatan ini akan terus berlangsung sampai hari Sabtu (4/4) dan ditutup pada hari Selasa (7/4) yang dibarengi dengan penulisan intiba’at atau pesan kesan dari acara tersebut.

                Kegiatan tarbiyah amaliyah ini mengajarkan siswa akhir KMI dilatih untuk menjadi pengajar yang baik, mereka juga diberikan pendidikan tentang cara-cara menjadi pengajar yang baik di setiap materi pelajaran yang diajarkan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Setelah menjalani tarbiyah amaliyah, siswa akhir akan menghadapi masa-masa ujian lisan dan tulis yang jauh lebih berat dari tarbiyah amaliyah. Untuk itu diharapkan para siswa kelas enam tidak terlalu fokus dalam menghadapi tarbiyah amaliyah, tapi juga harus memikirkan persiapan mereka guna menghadapi ujian lisan dan tulis nantinya.

Popular Articles