Date:

Share:

Telusuri Silsilah Trimurti, Gontor Menapaktilasi Sejarah Nenek Moyang ke Keraton Kasepuhan Cirebon

Related Articles

Silsilah TrimurtiCIREBON–Pondok Modern Darussalam Gontor yang kini hampir berusia satu abad memiliki latar belakang sejarah luar biasa. Pendiri pondok yang berlokasi di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tersebut biasa dikenal dengan sebutan Trimurti, terdiri dari tiga bersaudara, yaitu K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannanie, dan K.H. Imam Zarkasyi. Ternyata, ketiga bersaudara ini terikat silsilah keturunan dengan Kesultanan Kasepuhan Cirebon, bahkan hingga Sunan Gunung Djati.

Karena itulah, untuk menelusuri jejak sejarah nenek moyang Trimurti, sekaligus dalam rangka memperingati 90 tahun usia pondok, diadakanlah acara Napak Tilas dan Silaturahim ke Keraton Kasepuhan di Cirebon, Jawa Barat, selama dua hari, Senin–Selasa, 22–23 Agustus 2016.

Rombongan napak tilas ini terdiri dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, ditemani sejumlah anggota Badan Wakaf dan ketua-ketua lembaga di Pondok Modern Darussalam Gontor, serta beberapa guru senior. Mereka adalah K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed, K.H. Hidayat Nur Wahid, K.H. Masyhudi Subari, M.A. (Direktur Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah), H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag. (Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern), H. Imam Shobari, S.Ag. (Ketua Yayasan Pemeliharaan dan Pengembangan Wakaf Pondok Modern), H. Muhammad Adib Fuadi Nuriz, M.A., M.Phil., dan Firdaus Ilham Satria, S.Th.I.

Kedatangan rombongan Gontor disambut dengan sukacita oleh Raja Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Senin (22/8) malam. Silaturahim antara kedua belah pihak berlangsung hangat dan penuh nuansa kekeluargaan. Di sela-sela acara ramah tamah, Pangeran Arief menjelaskan silsilah keturunan Keraton Kasepuhan sampai kepada Sunan Gunung Djati, termasuk tentang Raden Muhammad Hadikusumo Sulaiman Djamaluddin, Pendiri Pondok Gontor Lama, kakek buyut Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (Pondok Gontor Baru-red).   

“Pendiri Gontor Lama, Sulaiman Djamaluddin, punya silsilah langsung dengan Sunan Gunung Djati,” demikian tutur Pangeran Arief.

Sulaiman Djamaluddin merupakan keturunan ke-4 dari Keraton Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Ia merupakan seorang santri di Pondok Tegal Sari yang kemudian dijadikan menantu oleh Kiai Kholifah Hasan Besari. Dengan demikian, di dalam diri Trimurti mengalir pula darah Tegal Sari, sebuah pondok terkenal di zaman bahari dengan ribuan santri yang berdatangan dari berbagai pelosok Nusantara. Letaknya kira-kira 10 kilometer dari Kota Ponorogo menuju arah Pacitan ataupun Trenggalek, sampai di Jetis menyimpang ke timur.

Demi meneruskan perjuangan Tegal Sari, Sulaiman Djamaluddin mendirikan pondok di Desa Gontor (Pondok Gontor lama) dan berdiam di sana sampai akhir hayatnya. Beliau merupakan putra dari Pangeran Hadiraja, dan Pangeran Hadiraja adalah putra dari Sultan Kasepuhan Cirebon. Sulaiman Djamaluddin sendiri mempunyai putra bernama Kiai Arham Anom Besari yang kemudian dijadikan menantu oleh cucu Kanjeng Nglarangan. Waktu itu, Kanjeng Nglarangan memiliki kedudukan tinggi sebagai Bupati Polorejo (Ponorogo lama).

Kiai Arham Anom Besari lalu memiliki seorang putra bernama Raden Santoso Anom Besari, yang menikah dengan seorang putri keturunan Kanjeng Bupati Suryodiningrat. Raden Santoso Anom Besari inilah yang menurunkan Trimurti, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. (Sumber: Boekoe Peringatan 15 Tahoen Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo)

Pada kepemimpinan Raden Santoso Anom Besari, Pondok Gontor Lama mulai surut. Ia pun meninggal di usia lanjut. Saudara-saudaranya tak sanggup menggantikan dan mempertahankan keberadaan Pondok Gontor Lama. Nyai Santoso, bekerja keras mendidik putra-putrinya agar dapat meneruskan perjuangan menghidupkan kembali Pondok Gontor Lama yang telah mati. Akhirnya, dengan didikan sang ibu dan keteguhan hati, tiga orang putranya yang kemudian dikenal dengan Trimurti mampu mewujudkan cita-cita, membangun kembali Pondok Gontor Baru, yang kini dikenal dengan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Demikianlah sekilas jejak sejarah dan silsilah para pendiri Gontor sebagaimana dituturkan Pangeran Arief dan dilengkapi rombongan dari Gontor. Jadi, Pondok Modern Darussalam Gontor dengan Kesultanan Kasepuhan Cirebon memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat.

Sebelum kembali ke Gontor, rombongan bersama perwakilan Keraton Kasepuhan berziarah terlebih dahulu ke makam Sunan Gunung Djati di Kabupaten Cirebon, Selasa (23/8) pagi. Sorenya, rombongan menyempatkan diri bersilaturahim dengan para alumni Gontor yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Cirebon. shah wa

Popular Articles