Date:

Share:

Kekuatan dan Kemajuan Gontor

Related Articles

Pondok ini mempunyai ajaran yang berupa ide, nilai, sistem dan filsafat hidup yang menjiwai seluruh totalitas kehidupan yang ada. Adapun Faktor-faktor pendukung kekuatan dan kemajuan Gontor itu bermacam-macam, antara lain telah diwakafkannya pada tahun 1958. Pada tahun itu secara resmi Pondok Modern Darussalam Gontor telah diwakafkan dan menjadi milik umat Islam, bukan milik keluarga pendiri. Untuk itu, dibentuklah Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. Pimpinan Pondok pun haruslah dari anggota Badan Wakaf. KH. Hasan Abdullah Sahal pernah mengatakan,Tidak ada majelis-majelis yang lain di pondok ini, yang ada hanyalah Badan Wakaf dan Pimpinan Pondok.

Selain itu, Gontor selalu berpegang teguh pada Panca Jiwa Pondok meliputi Keikhlasan, Kesederhanaan, Kemandirian, Ukhuwah Islamiyah dan Kebebasan. Dalam hal ini, Gontor mempunyai dua landasan, yaitu landasan ideal berupa Panca Jiwa dan landasan operasional berupa Panca Jangka.

Gontor melaksanakan Panca Jangka Pondok dengan sungguh-sungguh. Panca Jangka Pondok meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Kaderisasi, Pergedungan, Khizanatullah (pengadaan sumber dana) dan Kesejahteraan Keluarga Pondok. Bahwasanya Allah menyukai dan mencintai orang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Mafhum mukholafahnya berarti bahwa Allah benci terhadap orang yang tidak bersungguh-sungguh dan Allah tidak akan menolongnya. Jangan setengah-setengah dalam bekerja, karena orang yang setengah-setengah dalam bekerja itu menggangu, seperti orang yang memegang bara (setelah merasa kepanasan langsung dibuang).

Pondok mempunyai ajaran (yaitu ajaran kepondokmodernan) yang selalu dijalankan. Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai perekat umat karena berdiri di atas dan untuk semua golongan. Andaikata seluruh guru dan santri Gontor berasal dari Muhammadiyah, Maka Gontor tidak boleh dijadikan Muhammadiyah. Andaikata guru-guru dan santri-santri Gontor berasal dari Nahdhotul Ulama semuanya, Gontor tidak boleh dijadikan Nahdhotul Ulama.Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan.

Pondok mempunyai nilai dan sistem. Sistem cara mendidik dan lain sebagainya. Ada yang mau melaksanakan, mampu melaksanakan dan berani menanggung resiko dari pelaksanaan sistem yang ada. Salah satunya adalah sistem open management yang membuat Gontor dipercaya santri dan masyarakat.

Kemajuan Gontor juga didorong keinginan dan kemauan yang kuat untuk maju dan meluaskan wawasan mencakup bidang keilmuan, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, keagamaan dan lain-lain. Kekompakan juga menjadi faktor kemajuan Gontor yang menimbulkan rasa saling percaya satu sama lain.

Gontor mengutamakan kemandirian. Dibantu pihak luar ataupun tidak, Gontor akan tetap berjalan. Kemandirian Gontor mencakup segala bidang termasuk bidang politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Selain itu, Gontor menganut sistem proteksi. Sebisa mungkin orang luar tidak diperkenankan memasukkan sistem ataupun barang-barang ke pondok (Gontor mengutamakan potensi sendiri).

Pondok Modern Darussalam Gontor selalu berkomitmen, istiqomah terhadap pananaman dan penguatan akidah, syariat dan akhlak. Eksistensi suatu pondok pesantren (lembaga pendidikan Islam) diakui apabila menanamkan tiga komponen pokok ajaran Islam tersebut, yaitu iman, islam dan ihsan. Dalam munasabah-munasabah penting termasuk silaturrahim dengan para wali santri dan calon-calon santri, KH. Imam Zarkasyi sering mengatakan, Santri-santri Gontor ini disiapkan untuk mencapai predikat MM (Mukmin-Muslim).

Predikat MM inilah yang menyelamatkan dan membahagiakan hidup manusia di dunia dan akhirat. Setelah tercapainya predikat MM itu, bolehlah meneruskan ke perguruan tinggi sampai mencapai gelar keduniaan seperti Dra., Drs., SH., MA., Dr. dan lain sebagainya. Akan tetapi gelar-gelar itu jangan sampai melemahkan atau melunturkan predikat yang pertama dicapai, yaitu Mukmin-Muslim. Bahkan hendaknya mampu menguatkannya.

Gontor memiliki motto-motto Pondok Modern Darussalam Gontor yang disampaikan kepada santri, guru dan masyarakat dan dilaksanakan secara istiqomah. Di antara motto-motto yang sangat penting adalah Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas dan Berpikiran Bebas.

Bahwasanya pondok ini adalah lapangan jihad dan pengabdian. Jihad tidak hanya memerangi musuh-musuh Islam saja, mendidik dan mengajar termasuk jihad, memanage pondok secara keseluruhan termasuk jihad, menguatkan dan mengembangkan usaha-usaha ekonomi pondok termasuk jihad, bahkan semua kegiatan dalam pondok mempunyai makna jihad. Jihad memerlukan pengorbanan, maka, terdapat motto’Bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan’, yang bersumber dari ayat Alquran surat At-Taubah ayat 111.

Alhamdulillah, pondok ini telah diberi kekuatan untuk mengambil inisiatif, kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan jaringan kerja dalam bermacam-macam aspek dan bermacam-macam tingkatan, di dalam pondok dan di luar pondok. Gontor mendayagunakan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) secara sungguh-sungguh dan terus menerus.

Untuk memantapkan dan meluaskan wawasan, pondok sering menyelenggarakan seminar, dialog dan semacam sarasehan. Di samping itu, Gontor selalu meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi di dalam dan luar negeri yang dituangkan dalam MoU (Memorandum of Understanding). Antara lain dengan UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia) dan IIUM (International Islamic University Malaysia).

Untuk itu, kurikulum pondok dan lembaga-lembaganya selalu dievaluasi dan dikembangkan seperti pembaharuan buku-buku pelajaran yang lebih baik. Perpustakaan selalu dilengkapi, dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya seperti perpustakaan ISID, perpustakaan KMI, perpustakaan Darussalam, perpustakaan OPPM, perpustakaan Gerakan Pramuka, perpustakaan Kantor Pimpinan dan kantor-kantor lembaga lainnya.

Sementara itu, untuk memperkuat pemahaman tentang kepondokmodernan, Pimpinan Pondok melaksanakan pertemuan rutin setiap bulan untuk guru-guru, para dosen yang sudah berkeluarga dan kader-kader. Sehingga, semuanya mengerti bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebuah Pondok Keislaman, Pondok Keilmuan, Pondok Kemasyarakatan dan Pondok Pengkaderan. Inilah Pondok Modern, pondok namun modern. Modern namun tetap pondok.

 

Disampaikan oleh KH. Imam Badri dalam acara IKPM Cabang Kendal, 28 Juni 2005.

Popular Articles