Date:

Share:

Gontor dan Silaturahim

Related Articles

Silaturahim erat kaitannya dengan kekeluargaan, persaudaraan, dan persahabatan. Gontor membina ini sejak santri-santrinya mulai menghirup udara segar kampung nan damai, Darussalam. Karena itulah ukhuwah Islamiyah menjadi salah satu pilar Panca Jiwa pondok.

Saat menginjakkan kaki di Pondok Modern Darussalam Gontor, mereka akan merasakan kehangatan keluarga dan menemukan sahabat berbagi suka dan duka. Pondok laksana ibu kandung kedua yang telah menawar rasa rindu terhadap keluarga di rumah. Mereka diasuh dan dibesarkan dengan kasih sayang penuh ketulusan dan kesungguhan. Akhlak dan mental mereka dibina, jiwa spiritual pun diasah, bakat dan keterampilan digali dan dikembangkan pondok. Hingga akhirnya, mereka tumbuh menjadi pemuda harapan dan kebanggaan orang tua.

Mereka menemukan sosok orang tua pengganti ayah dan ibu dalam diri sang kiai dan guru-guru. Mereka diasuh dan dididik selama 24 jam sehari tanpa henti, dari bangun tidur hingga tidur kembali. Di Gontor, kiai dan guru-guru hidup bersama santri-santri di lingkungan pondok setiap hari, dan terlibat dalam segala aktivitasnya. Mereka menjadi keluarga besar yang tumbuh dalam kebersamaan dan semangat kekeluargaan.

Bahkan, tatkala santri-santrinya telah menjadi alumni dan berjuang di masyarakat, Gontor tetap mengawal mereka agar selalu berpijak di atas nilai-nilai pondok sesuai ajaran Islam. Keberadaan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) di berbagai tempat merupakan salah satu contoh bentuk pengawalan Pondok Modern Darussalam Gontor terhadap para alumni. Dengan ini, alumni senantiasa merasa dekat dengan almamater tercinta yang telah mengasah jiwa, hati, dan raga mereka dengan filsafat hidup ajaran Trimurti.

Karena itu pula, ikatan Gontor dengan para alumninya begitu kuat, walaupun sudah terpisah jauh oleh jarak dan waktu. Gontor selalu dirindukan kapan pun dan di mana pun juga oleh alumni-alumninya. Semakin lama berpisah dengan pondok, rasa rindu mereka semakin besar. Bahkan, seorang alumni yang baru saja meninggalkan pondok sudah merasa ingin kembali lagi. Ada perasaan berat berpisah meninggalkan tempat ia terlahir kembali itu, tempat ia menghabiskan masa remaja hingga beranjak dewasa.

Selain menjalin ikatan yang kuat dengan alumninya, Gontor juga membuat mereka saling berhubungan erat sebagai sesama alumni. Hubungan persahabatan ini telah terjalin dengan baik sejak mereka menjadi santri. Gontor membuat ribuan santrinya saling mengenal, bersahabat, hingga laksana saudara melalui beragam aktivitas pondok. Padahal, mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda, dengan karakter yang beraneka ragam. Tapi, mereka bisa hidup rukun, damai, dan bersahabat dalam satu kamar, satu asrama, satu kelas, atau satu angkatan.

Setelah menjadi alumni, persahabatan mereka semakin kuat dan saling bekerja sama menegakkan misi Gontor, mengislamkan dunia. Mereka seakan bersaudara, dengan Gontor sebagai ibu kandung yang mempersatukan mereka. Suasana keakraban para alumni akan semakin terlihat jelas saat mereka mengadakan acara reuni atau silaturahim keluarga besar Pondok Modern Darussalam, baik di dalam pondok maupun di tempat-tempat lain. Dengan cara inilah, Gontor akan mempersatukan umat.*elk

Popular Articles